Kata Pengamat Perlu Rambu Besar dan Jembatan Timbang di Area Sekitar Jalur Tarahan
Kontur jalan di lokasi peristiwa lakalantas Tarahan diketahui rawan kecelakaan karenan posisi lintasan berbentuk tanjakan disertai turunan tajam
Penulis: Romi Rinando | Editor: soni
Laporan Reporter Tribun Lampung Romi Rinando
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kontur jalan di lokasi peristiwa lakalantas Tarahan diketahui rawan kecelakaan dikarenakan posisi lintasan berbentuk tanjakan disertai turunan tajam. "Yang lebih membahayakan dan sering terjadi kecelakaan saat menurun. Karena turunannya menikung dan tajam," kata Pengamat Transportasi Unila Dwi Herianto.
Kondisi jalan seperti ini tentu membahayakan pengendara, sehingga dibutuhkan rambu-rambu lalu lintas guna untuk mencegah dan meminimalisir kecelakaan di lokasi tersebut. "Rambu harus dibuat besar dan dipasang sebelum memasuki kawasan tersebut," bebernya.
Baca: VIDEO: Kuliner - Owl Cafe, Tempat Nongkrong Hits di Bandar Lampung
Rambu itu mesti bertuliskan imbauan bagi pengendara untuk wajib mengurangi kecepatan di lokasi turunan dan tanjakan tersebut, khususnya kendaraan besar dengan muatan yang banyak. Karena yang kerap tergelincir di lokasi tersebut kendaraan besar dengan muatan melebihi kapasitas angkutan.
Karena jika melihat peristiwa laka di tarahan tersebut, itu bisa disebabkan kelalaian pengendara dan juga kondisi kendaraan yang tidak laik jalan. "Karena, jika kendaraan dalam kondisi normal atau laik jalan, ban bukan vulkanisir, onderdil orinsinil, muatan tidak melebihi kapasitas insiden bisa diminimalsir,"tambahnya.
Baca: Aburizal Bakrie Ungkap Sosok Cawapres yang Cocok Dampingi Jokowi
Akan tetapi sebaliknya jika kendaraan tidak laik jalan, dipaksakan jalan, mengangkut muatan melebihi kapasitas, ditambah pengemudinya tidak mengenal lokasi tersebut maka, itu bisa memicu kecelakaan.
"Karena kita tahu dilokasi tersebut setiap kendaraan besar yang melintas turun pasti memperlambat laju kendaraan dengan mengerem, bukan menambah kecepatan yang bisa membuat kendaraan melaju tidak terkendali," terangnya.
Sedangkan kendaraan yang melintas naik dikawasaan tersebut tidak terlalu membahayakan. Karena jika tidak bisa menanjak atau mundur masih bisa dikendalikan atau berhenti, dan dilokasi itu juga sudah ada jalur penyelamatan bagi kendaaan yang tidak bisa menanjak.
Melihat peristiwa ini kita juga berharap pemerintah bisa segera mengaktifkan kembali jembatan timbang di Lampung Selatan. Fungsi jembatan timbang sangat vital mencegah dan meminimalisir aka akibat kendaraan berat yang mengangkut barang melebihi kapasitas muatan.
Karena kendaraan berat yang mengangkut beban melebihi kapasitas rawan bisa memicu kecelakaan saat melintas di lokasi tersebut. Kita tahu jalan di tarahan dibangun menggunakan rigid basemen (perkerasan beton) sehingga jika kendaraan dengan muatan berat melintas turun jika tidak hati-hati bisa sangat membahayakan, apalagi jika musim hujan. (rri)