Sapi Kurban Mengamuk

Dua Pekan Dirawat di RSUS, Korban Hantaman Sapi Kurban di Bandar Lampung Meninggal Dunia

Panitia kurban Masjid Nurul Yaqin Way Halim, Sutiono (45) yang dihantam sapi berbobot 350 kg meninggal dunia, Minggu (31/6/2024), pukul 22.00 WIB.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Teguh Prasetyo
zoom-inlihat foto Dua Pekan Dirawat di RSUS, Korban Hantaman Sapi Kurban di Bandar Lampung Meninggal Dunia
Dok Warga
PEMAKAMAN - Camat Way Halim Darwono didampingi Lurah Way Halim Permai Syarfudin ikut proses pemakaman korban hantaman sapi, Sutiono di TPU Way Halim, Bandar Lampung, Senin (1/7).

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Panitia kurban Masjid Nurul Yaqin Way Halim, Sutiono (45) yang dihantam sapi berbobot 350 kg meninggal dunia, Minggu (31/6/2024), pukul 22.00 WIB.

Sebelumnya warga Jalan Pulau Buru, Way Halim Permai, Bandar Lampung itu telah menjalani perawatan medis di RS Urip Sumoharjo selama dua pekan. 

Lurah Way Halim Permai, Syarfudin mengatakan, pihaknya membenarkan kalau korban yang dihantam sapi saat Idul Adha telah meninggal dunia, pada 31 Juni 2024, pukul 22.00 WIB, pascaoperasi. 

Menurutnya, almarhum Sutiono dimakamkan di TPU Way Halim.

Syarfudin mengatakan, pihak keluarga sudah mengikhlaskan korban. Karena pascakejadian, korban belum sadarkan diri. 

"Kondisi pasien makin memburuk dan hasil scanning ada pendarahan di otaknya, dokter juga sudah maksimal melakukan operasi," katanya. 

"Tiga hari lalu temuan dokter dan analisis hasil scanning di bagian kanan tulang iga patah tiga bagian," tambah Syarfudin. 

Sebelumnya Sutiono (45), warga Jalan Pulau Buru, Kelurahan Way Halim Permai, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung, dihantam sapi dengan bobot 350 kg. 

Korban pun langsung dilarikan ke IGD Rumah Sakit Urip Sumoharjo (RSUD), Senin (17/6/2024). 

Sardi (55), rekan korban mengatakan, saat kejadian ia bersama korban membawa sapi dari tempat penitipan ke masjid tempat penyembelihan hewan kurban.

Kemudian setelah sampai di bengkel motor dekat masjid, sapi tersebut kaget mendengar suara motor. 

Lalu sapi mengangkat kaki belakangnya.

"Setelah itu sapi berbalik arah dan paha sapi menghantam badan korban sehingga kepala korban menghantam aspal dan dokter menyarankan harus dilakukan tindakan operasi karena korban tidak sadarkan diri," ujar Sardi. 

Tak hanya itu saja, Sardi mengatakan, telunjuk kanannya juga harus mendapatkan tujuh jahitan karena mencoba menahan tarikan sapi. (tribunlampung.co.id/ bayu saputra)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved