Mengenal Orgasmic Birth, Metode Persalinan Baru dengan Minim Rasa Sakit
Mengenal Orgasmic Birth, Metode Persalinan Baru dengan Minim Rasa Sakit. . .
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Meski ditunggu-tunggu, persalinan terkadang membuat beberapa wanita ketakutan.
Banyak ibu hamil takut menghadapi rasa sakit yang luar biasa saat harus melahirkan anaknya.
Baca: Sama-sama Kenakan Rambut Blonde, Cantik Mana antara Kylie Jenner dan Kim Kardashian?
Tapi, bagaimana jika kita dapat mengubah momen melahirkan menjadi pengalaman yang menyenangkan?
Baca: Umur Sudah 54 Tahun, Hukuman Mantan Gubernur Ini Ditambah Jadi 9 Tahun Penjara
Metode persalinan yang disebut dapat dilakukan dengan menyenangkan adalah metode orgasmic birth (persalinan orgasme).
Ketika seorang perempuan baru saja melahirkan, hormon oksitosin dilepaskan dalam jumlah besar.
Ini terjadi saat plasenta atau ari-ari 'dilahirkan'.
Tingginya kadar oksitosin dalam tubuh seorang perempuan ini juga terjadi ketika menyusui dan juga selama orgasme.
Oleh karena itu, oksitosin juga disebut sebagai 'hormon cinta'.
Saat melahirkan bayi, seorang perempuan bisa mencapai keadaan emosional yang tinggi.
Menanggapi hal ini, menaikan kadar oksitosin di tubuhnya mungkin akan membantu membuat ia lebih rileks.
Saat melahirkan pun sangat mungkin untuk membuat seorang perempuan merasakan hal yang sama, seperti yang dia alami saat orgasme seksual, yang juga merupakan hasil kerja dari hormon yang sama, yaitu oksitosin.
Kelahiran dan orgasme seksual terjadi dalam kondisi yang sama, semua berkat 'hormon cinta'.
Kadar oksitosin biasanya meningkat ketika kamu berbagi momen pribadi dengan pasangan, jauh dari keramaian, karenanya kadang-kadang juga disebut sebagai 'hormon pemalu'.
Hormon oksitosin turun di bawah cahaya terang, dan akan meningkat ketika berada di bawah lampu redup.
Jadi, gagasan utama memiliki 'kelahiran orgasme' adalah proses melahirkan dengan santai dan tanpa gangguan apa pun.
Jika kamu berada di lingkungan rumah sakit, dengan beberapa dokter dan perawat di sekitar, maka untuk mendapatkan suasana intim dengan pasangan akan cukup sulit.
Kelahiran orgasme tidak selalu berarti bahwa wanita perlu mencapai puncak orgasme sebelum melahirkan.
Perangsangan hormon oksitosin ini dilakukan dengan cara bercengkrama 'intim' bersama suami di ruangan yang redup, hingga kontraksi maksimal dan kamu siap untuk melahirkan.
Namun, saat kamu memilih kelahiran orgasme, beri tahu dokter atau bidan jauh-jauh hari sebelumnya dan cari saran mereka tentang hal ini.
Menurut berbagai penelitian, persalinan orgasme dialami oleh hanya 0,3 persen wanita di dunia.
Mempertimbangkan jumlah rendah, dapat diasumsikan, orang di seluruh dunia masih menganggapnya sebagai tabu.(Grid.id)
Berita ini sudah tayang di Grid.id dengan judul "Orgasmic Birth, Metode Persalinan Baru yang Belum Banyak Dikenal Wanita"