Kesurupan Massal Di Acara Karma Dituding Settingan, Roy Kiyoshi Bantah Dengan Beri Bukti Ini

Kesurupan Massal Di Acara Karma Dituding Settingan, Roy Kiyoshi Bantah Dengan Beri Bukti Ini

Penulis: wakos reza gautama | Editor: wakos reza gautama
INSTAGRAM - Roy Kiyoshi, Robby Purba, dan Rina Nose saat mengisi acara Karma. 

Baca: Polresta Akan Panggil Keluarga Pasien dan Perawat Terlibat Baku Hantam di RSUDAM

"Proses pemilihan partisipan jadi orang-orang yang punya masalah bisa datang ke Karma lalu kemudian juga bisa melalui proses bukan casting namanya, tapi mereka datang 'apakah saya bisa dibacakan dengan Kak Roy?' seperti itu tapi bukan settingan."

Mengetahui banyak yang mengira bahwa acara yang dibawakannya bersama Roby Purba merupakan settingan, Roy kemudian menanggapi.

"Saya ingin klarifikasi Karma bukan settingan sama sekali, banyak beredar settingan. Sama sekali itu salah, kita tidak tahu proses syuting itu berlanjut seperti apa nantinya ada kejadian apa, itu kami sama sekali tidak tahu."

Selain itu, terkait kesurupan yang pernah terjadi di satu episode Karma, Roy menjelaskan adanya faktor yang mempengaruhi orang kesurupan.

Dari penjelasannya diketahui euforia yang kencang dan menggebu bisa menyebabkan orang kesurupan.

"Tapi ketika itu dia euforianya kencang dan menggebu-gebu menceritakan itu bisa jadi kesurupan."

Selain itu, ada beberapa faktor lain yang membuat orang kesurupan.

Di antaranya adalah suhu ruangan yang sangat dingin, ketegangan seseorang.

"Satu logikanya adalah seperti ini di ruangan ini sangat dingin sekali, dua beberapa orang tegang, ketika tegang seolah-olah mereka itu halusinasi jadi itu bukan settingan ketika tegang, lapar, nunggu lama berasanya udah kaya halu aja. Jadi kita tidak bisa mengontrol hal-hal seperti itu," paparnya.

Roy Kiyoshi juga menunjukkan suasana studio yang diatur gelap.

Baca: GRAFIS: Perempat Final Leg 1, Liverpool vs Manchester City: Laga Balas Dendam

"Berasanya kaya mistik," katanya.

Roy menambahkan tim Karma juga mementingkan kenyamanan para pesertanya.

"Kita selalu membuat kenyamanan para partisipan dengan dibuatnya pegangan tangan. Secara logika kita itu sangat menjaga hal-hal yang tidak diinginkan terjadi."

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved