Hujan Jadi
Curah hujan cukup tinggi pada triwulan pertama 2018 membuat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ruas I dan II terkendala.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Yoso Muliawan
LAPORAN REPORTER TRIBUN LAMPUNG DEDI SUTOMO
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA - Curah hujan cukup tinggi pada triwulan pertama tahun 2018 membuat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas I dan II di Lampung Selatan terkendala.
Pengerjaan konstruksi cukup tersendat lantaran kerap turun hujan.
General Affair PT Pembangunan Perumahan Yus Yusuf SK menjelaskan, saat curah hujan tinggi, aktivitas pemadatan timbunan tanah jalan tol terhambat karena tanah menjadi tidak cepat kering.
Padahal, pemadatan timbunan tanah penting dengan berbukitnya kontur jalur tol.
"Kondisi tanah berbukit harus diratakan dengan cara ditimbun tanah. Saat hujan turun, penimbunan tanah jadi sulit dilakukan," ujar Yus, pekan lalu.
Pimpinan Proyek JTTS Ruas I dan II dari PT Hutama Karya Slamet Sudrajat menjelaskan, proyek jalan tol ruas I Bakauheni-Sidomulyo masih dalam tahap penimbunan dan pemadatan tanah sepanjang 4,6 kilometer.
Sedangkan di ruas II Sidomulyo-Kota Baru, dalam tahap penimbunan dan pemadatan tanah sepanjang 6,6 km.
"Kalau cuaca cerah, dalam sehari, pekerjaan penimbunan bisa setebal 60-100 meter atau sekitar 6.000-8.000 meter persegi," kata Slamet.
"Saat tanah sudah rata dan padat karena menerima banyak sinar matahari, proses pengerjaan konstruksi jalan baru bisa bergulir," imbuhnya.
"Khusus pengerjaan ruas jalan yang sudah masuk tahap pengecoran rigid beton, antisipasi dari kontraktor adalah menutup jalan menggunakan tenda," ungkap Slamet lagi.
Kendala lain saat musim hujan adalah sulitnya akses kendaraan proyek masuk ke lokasi pembangunan jalan tol. Itu karena kondisi tanah becek.
Yusuf pun berharap kondisi cuaca lebih "bersahabat" pada April ini agar pengerjaan konstruksi jalan tol terus berlanjut.
Pantauan Tribun di Kalianda dan Way Panji, para pekerja masih melakukan penimbunan dan pemadatan jalur tol.
Sementara di Desa Tataan, Kecamatan Penengahan, tahap pengerjaan sudah masuk rigid beton.