12 Tahun Dikuburkan di Monumen Mausoleum, Jasad Pemimpin Irak Saddam Hussein Menghilang!

Hari ini, genap lima belas tahun AS menginvasi Irak. Ratusan ribu warga telah menjadi tumbal kebiadaban perang di negeri 1001 malam tersebut.

Editor: Teguh Prasetyo
IST
Mendiang diktator Irak, Saddam Hussein. 

Baca: Ternyata Aurelie Moeremans Pernah Punya Pengalaman Pahit Gara-gara Tinggalkan Anang Hermansyah

Nixon kemudian menuangkan hasil wawancaranya dengan sang diktator dalam buku yang ia terbitkan 2016 silam, 'Debriefing the President: The Interrogation of Saddam Hussein'.

Dan salah satu fakta yang ia dapatkan dari Saddam, antara lain: Irak tidak memiliki senjata pemusnah massal sama sekali seperti yang dituduhkan AS selama ini.

Selain itu, di hadapan Nixon, Saddam Hussein mengaku telah menyerahkan sebagian besar kekuasaannya pada orang-orang kepercayaannya jelang Bush melancarkan agresi ke Irak.

"Saya mengingat kata-katanya 'kau tahu, saya sedang menulis buku'. Saya begitu terkesan mendengar pengakuannya itu. Saddam juga mengungkapkan pelimpahan kekuasaan yang ia lakukan sama sekali tidak terendus CIA" kenang Nixon.

Baca: Batal Pakai Guna-guna, Demi Selingkuhan Suami Malah Sewa Orang untuk Membunuh Istri Sah

Sementara, ketika ditanyakan soal tuduhan kepemilikan senjata pemusnah massal yang dimiliki Irak, amarah Saddam memuncak.

"Ketika saya menanyakan hal itu padanya, Saddam sangat marah. Ia mengaku tidak pernah memerintahkan penggunaan senjata kimia terhadap penduduk Kurdi di Halabja. Saddam bahkan berselisih paham dengan komandan militer yang berperan mengambil keputusan kala itu. Ketika militer Irak akhirnya menyerang Kurdi yang bersekutu dengan Iran, amarah Saddam tak lagi dapat dibendung" tutur Nixon.

Sebab Saddam beranggapan Iran -- yang pernah terlibat perang panjang dengan Irak -- akan memanfaatkan penyerangan itu sebagai bahan propaganda untuk membombardir Irak hari ini.

Dari penyelidikan yang dilakukan Nixon, melalui pemeriksaan sejumlah dokumen, kesaksian para penasihat Saddam, dan pengakuan Saddam Hussein yang mengaku telah menghentikan proyek itu sejak tahun 1995, Nixon berkesimpulan Saddam memang telah menghentikan program itu sedari lama.

“Berdasarkan penelusuran saya terhadap sejumlah dokumen dan kesaksian penasihatnya, saya berkesimpulan, Saddam telah lama menghentikan program senjata pemusnah massal itu" ujar Nixon.

Baca: Jenguk Sahabat yang Baru Melahirkan, Laudya Cynthia Bella Minta Didoakan Cepat Nular 

Bagaimana reaksi CIA dan Bush?

Paska hari demi hari, ia lalui bersama Saddam Hussein, Nixon tak bisa menampik, pria berusia 69 tahun itu merupakan salah satu tokoh paling kharismatik yang pernah ia temui. Meski Saddam berstatus tawanan.

Ketika akhirnya Nixon menanyakan pada Saddam soal hubungannya dengan AS, Saddam menuturkan peristiwa 11 September seharusnya bisa jadi momen yang memperkuat hubungan Irak dan Amerika.

Saddam bahkan mengungkapkan ketidak-setujuannya dengan Al Qaeda, dan kelompok-kelompok Islam penganut Wahabi.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved