Eks Pebulu Tangkis Nomor 1 Dunia dari China Ini Bersuamikan Orang Klaten (1)
Ia juga masih sering berkomunikasi dengan lawan mainnya, mantan pemain kelas dunia asal Indonesia, Susi Susanti.
Empat tahun bergabung di tim provinsi, Huang Hua akhirnya bertemu dengan Chen Yu Niang, pelatih yang ditunjuk Pemerintah China saat itu.
Di tangan Chen, Huang Hua menjadi pemain yang matang hingga menjadikannya pemain bulu tangkis top dunia di era 1990-an. Menurut dia, sebelum berkiprah menjadi pelatih, Chen yang masih bersaudara dengan Tjandra (suaminya), pernah tinggal di Indonesia.
Chen pindah ke Hongkong kemudian diminta wakil perdana menteri saat itu untuk melatih tim bulu tangkis putri China. Awalnya Chen menolak. Namun Chen kemudian memberikan syarat, ia mau melatih asal dia pilih sendiri pemain-pemainnya.
Persyaratan itu diterima pemerintah China. Chen mulai melatih tim bulu tangkis putri China tahun 1984. Chen memilih Huang Hua untuk dilatih karena menilai dia masih lugu.
Tak hanya itu, Chen memilih pemain yang belum juara agar mudah dibentuk pola permainannya. Chen khawatir kalau mengambil pemain yang sudah jadi susah mengubah pola permainannya.
Baca: Peringkat Pebulutangkis Indonesia Ini Melejit Nyaris 500 Posisi
Saat itu ia ingin mengubah karakter dan pola permainan seperti yang diinginkannya. "Makanya dia memilih saya karena lugu sehingga masih bisa ditanam apa saja," jelas Huang Hua.
Setelah berumur 20 tahun, karier Huang Hua mulai menonjol. Tahun 1991, Huang Hua menyabet gelar pemain nomor satu dunia.
Saat itu pula berbagai gelar kejuaraan dunia disabetnya. Saat kariernya menanjak, Huang Hua terserang penyakit infeksi pankreas. Selama 40 hari, ia dirawat di rumah sakit.
Saat menjalani perawatan di rumah sakit, Huang Hua dilamar Tjandra, pria asal Klaten. Huang Hua menerima pinangan Tjandra dan akhirnya menikah tahun 1993.
Tak lama kemudian mereka menikah dan memutuskan tinggal di Indonesia.
Baca: Jadi Bahan Eksperimen, Kisah Kembar Siam Ini Sangat Memilukan
Meski memiliki modal sebagai pemain nomor satu dunia, Huang Hua tak mengikuti jejak Susi Susanti yang berbisnis peranti bulu tangkis. Pasalnya, namanya tidak sebesar Susi Susanti di Indonesia.
"Nama saya kurang besar untuk membuat itu. Saya sekarang malah pintar buat bakpao. Siapa tahu bakpao saya laku," ujarnya.

Perkenalan Tjandra dan Huang terjadi saat turnamen Indonesia Open di Malang tahun 1991. Setelah selesai bermain, Huang Hua diajak Chen, pelatihnya yang berkerabat dengan Tjandra, ke Klaten.