Jadi Bahan Eksperimen, Kisah Kembar Siam Ini Sangat Memilukan
Namun, Yekaterina segera diberi tahu bahwa putrinya akan membutuhkan perawatan yang disponsori oleh negara agar bertahan hidup.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Kelangkaan kembar siam telah membuatnya menjadi satu fokus dan subjek dari keingintahuan ilmiah yang besar.
Begitu juga Masha dan Dasha Krivoshlyapova yang terlahir sebagai kembar siam.
Keadaan mereka itu memicu keingintahuan Pyotr Anokhin, seorang ahli fisiologi Soviet yang segera menjadikan Masha dan Dasha sebagai fokus dari eksperimen sainsnya.
Dilansir dari ranker.com, proyek yang disetujui oleh pemerintahan Uni Soviet itu melibatkan praktik siksaan dan isolasi.

Hal itu semakin menambah kompleksitas situasi Masha dan Dasha Krivoshlyapova sebagai kembar siam.
Fakta mengungkap bahwa Masha dan Dasha memiliki kepribadian yang berseberangan. Satunya memiliki kecenderungan psikopat dan yang lain penuh empati.
Baca: 40 Lifter Pringsewu Berpotensi Jadi Gajah-gajah Lampung
Bertemu Ibunya Kembali
Para gadis kembar siam itu lahir pada Januari 1950 dari rahim Yekaterina Krivoshlyapova.
Namun, Yekaterina segera diberi tahu bahwa putrinya akan membutuhkan perawatan yang disponsori oleh negara agar bertahan hidup.
Yekaterina setuju, namun meminta agar tetap diizinkan untuk rutin menengok Masha dan Dasha.
Berhubung eksperimen yang dilakukan Pyotr Anokhin mungkin dapat menimbulkan keberatan dari Yekaterina, maka ibu mereka segera dikabarkan bahwa Masha dan Dasha tidak dapat bertahan hidup.

Namun, bertahun-tahun kemudian, Yekaterina berhasil bertemu dan berusaha menjalin hubungan dengan anak-anak kembar siamnya.
Baca: Hati-hati, 5 PO Ini Masuk Daftar 5 Bus Berjuluk Raja Jalanan karena Kerap Ugal-ugalan
Sayangnya, setelah empat tahun rekonsiliasi, Masha memilih pergi dan memutuskan untuk hidup terisolasi.