Jadi Bahan Eksperimen, Kisah Kembar Siam Ini Sangat Memilukan
Namun, Yekaterina segera diberi tahu bahwa putrinya akan membutuhkan perawatan yang disponsori oleh negara agar bertahan hidup.
Preferensi Seksual Berbeda
Saat di sekolah, Dasha jatuh cinta pada seorang siswa pria bernama Slava. Tetapi, Masha tidak setuju dan berusaha mengusirnya secara kasar dengan tindakan fisik.
Masha lebih suka menghindari hubungan romantis dalam kehidupan nyata, tetapi diketahui menonton film gadis-gadis cantik.
Juliet Butler adalah seorang reporter yang berteman dengan si kembar dan kemudian menulis cerita fiksi tentang kehidupan mereka.
Baca: Tak Disangka, Korban Pembunuhan Itu Ternyata Rajin Mengaji
"Masha membuat mereka berpakaian seperti laki-laki. Rambut mereka selalu dipotong pendek. Dasha membenci itu. Masha juga tidak akan membiarkan mereka memakai rias wajah," catat Buttler.
Masha dan Dasha hidup di lima institusi berbeda yang dikelola negara selama 53 tahun hidup mereka.
Tepat setelah mereka dilahirkan, si kembar dikirim ke Institute of Experimental Medicine di Moskow.
Enam bulan kemudian, dokter yang telah bereksperimen pada gadis-gadis itu diasingkan dan si kembar kemudian dipindahkan ke Akademi Ilmu Kedokteran Pediatric Institute.
Tempat percobaan dilanjutkan oleh ilmuwan lain.
Baca: Demi Asinan Pepaya, Pengacara Ini Tinggalkan Pekerjaan Bergaji Rp 1 Miliar
Pada usia enam tahun, gadis-gadis itu dipindahkan ke Scientific National Institute of Prostetik di Moskow di mana mereka belajar berjalan dan membaca.
Delapan tahun kemudian gadis-gadis itu dipindahkan ke sekolah asrama untuk orang cacat sebelum akhirnya pindah ke sebuah lembaga yang merawat para veteran. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul: Masha yang Psikopat dan Dasha yang Penuh Empati, Ini Kisah Kembar Siam yang Memilukan