Pakai Bambu dan Jaring, Begini Cara Warga Pesisir Lakukan Reklamasi Berbahan Utama Sampah

Reklamasi menggunakan sampah diawali dengan membatasi laut yang akan ditimbun.

Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Ridwan Hardiansyah
TRIBUN LAMPUNG/Perdiansyah
Kondisi rumah-rumah yang dibangun di atas reklamasi berbahan utama sampah di pesisir Teluk Bandar Lampung, Selasa (17/4). 

Laporan Reporter Tribun Lampung Noval Andriansyah

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Reklamasi menggunakan sampah diawali dengan membatasi laut yang akan ditimbun.

Pembatasan biasanya dilakukan warga yang akan membangun rumah di atas lahan reklamasi tersebut.

"Lautnya dibatasi dulu. Itu pakai bambu yang dipasangi jaring. Itu dibuat dua lapis. Jaring biar sampahnya tidak ke mana-mana," kata Ketua RT 09 Lingkungan II Teluk Jaya, Panjang Selatan, Maat Sumarko (45).

Secara bertahap, Sumarko mengatakan, batu karang diletakkan di antara lapisan jaring.

Baca: Warga Pesisir Teluk Bandar Lampung Bangun Rumah di Atas Timbunan Sampah

Baca: Obat Generik Dijual Lebih Mahal dari HET di Lampung, Selisih Sampai 20 Persen

Sementara, warga diperbolehkan membuang sampah di dalam kawasan yang telah dibatasi tersebut.

"Di dalam tempat buang sampah, juga ada yang dibatasi bambu pakai jaring. Itu buat diisi batu karang juga, buat fondasi rumah," ungkap Sumarko.

Secara bertahap pula, ketika sampah mulai tertimbun, batu karang dan tanah dicampurkan.

Hal itu dilakukan sampai kawasan yang telah dibatasi tersebut, berubah menjadi daratan.

"Proses penimbunan lama, bisa bertahun-tahun. Setelah tinggi (reklamasi) sama dengan daratan, itu masih harus dikeringkan lagi (dari air laut yang ada). Mengeringkannya bisa sekitar enam bulan sampai setahun," papar Sumarko.

Setelah daratan benar-benar terbentuk, rumah semipermanen baru didirikan.

Walau begitu, Sumarko mengatakan, ada sejumlah warga yang lebih dulu membangun rumah meski proses reklamasi belum selesai.

"Buatnya rumah panggung. Soalnya kan bawahnya masih ada air laut. Tapi nanti kalau timbunannya sudah jadi, itu jadi kayak rumah biasa," ucap Sumarko.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved