Sah, Hanugroho Jadi Dirut PTPN 7
Dolly menekankan, pada tahun ini PTPN harus berubah total baik dari sisi holding atau anak perusahaan.
Penulis: Ana Puspita Sari | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Ana Puspita Sari
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dua bulan menjadi pelaksana tugas (Plt), akhirnya Muhammad Hanugroho dikukuhkan menjadi direktur utama PTPN 7, Senin, 23 April 2018, di Jakarta.
Bersamaan dengan itu, dilakukan pelantikan Ahmad Sudarto sebagai direktur komersial untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan Hanugroho. Sedangkan jabatan direktur operasional tetap dijabat Husairi.
Selain melantik direksi PTPN 7, Menteri BUMN yang diwakili Deputi Agro Industri dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro juga melantik direksi di tiga PTPN.
Di PTPN 1, Uri Mulyari dilantik sebagai direktur utama, Desmanto sebagai direktur operasional, dan Faisal Ahmad sebagai direktur komersial.
Baca: Lampung Terang 2019, PLN Punya ’PR’ 113 Desa Lagi
Di PTPN 11, Gede Meivera dilantik menjadi direktur utama, didampingi Daniyanto sebagai direktur operasional dan Flora Puji sebagai direktur komersial.
Sedangkan komposisi di PTPN 9 terdiri dari Iryanto Hutagaol sebagai direktur utama, Hasan Basri sebagai direktur komersial, dan Satriyo sebagai direktur produksi.
Wakil Direktur Utama PTPN 3 (Holding) Dolly P Pulungan mengatakan, pergantian ini untuk menajamkan kinerja. Sebab, seluruh BUMN Perkebunan pada tahun ini dituntut mengakselerasi untuk mencapai tujuan.
Baca: Profil Pelaku Pemerasan Kepala SMKN 1: Mantan PNS dan Residivis Korupsi
"Kita harus bekerja keras mencapai target laba terbaik tahun ini. Untuk melaju cepat, dibutuhkan profesionalisme, kompatibilitas antar pimpinan, dan berani mengambil risiko. Kita harus gerak cepat dan harus untung, apa pun risikonya. Yang penting, semua kebijakan harus memenuhi asas GCG," kata mantan Dirut PTPN 7 ini dalam rilisnya, Selasa, 24 April 2018.
Dolly menekankan, pada tahun ini PTPN harus berubah total baik dari sisi holding atau anak perusahaan. Berubah dalam artian bisa bertanggung jawab dan menjalankan potesi anak perusahaan maksimal.
Sebab, kata dia, holding mendapatkan mandat harus bisa berkontribusi finansial dan non-finansial, serta technical dan non-technical.
Baca: Bimbingan Skripsi, Oknum Dosen Unila Ini Dilaporkan Raba-raba Mahasiswinya
Senada, Wahyu Kuncoro dukungan penuh untuk menjalankan program percepatan pencapaian target di BUMN Perkebunan. Ia mengatakan, tahun 2018 Kementerian BUMN telah mencanangkan semua BUMN Perkebunan harus mencetak laba.