Eksperimen Hanya Tidur 5 Jam Sehari, yang Terjadi Pada Tubuh Pria Ini Mengejutkan
Eksperimen Hanya Tidur 5 Jam Sehari, yang Terjadi Pada Tubuh Pria Ini Mengejutkan
Namun, Ryan masih ingin melakukan eksperimen tidur everyman dengan jam tidur sebanyak 5 jam lebih sedikit.
Pada hari 1 dan 2, hal itu terasa sangat sulit baginya.
Pada hari ke-2, sulit baginya mendapatkan energi untuk bekerja atau menyelesaikan tugas-tugas harian.
Dr Avidan telah memperingatkannya tentang efek jangka pendek seperti, reaksi yang lebih lambat, masalah ingatan, masalah kognitif, kurangnya kreativitas dan peningkatan iritabilitas.
Ryan mendokumentasikan pola tidur barunya tersebut di YouTube.
Pada hari ke-4, dia berkata, "Otak saya mati sekarang, saya tidak mampu melakukan apa pun."
Pada hari ke-5, dia melaporkan bahwa dia 'benar-benar merasa lebih baik' dalam tanda kutip.
Hari ke-7, Ryan harus mengambil tidur tambahan. Dia melaporkan bahwa dia mulai sakit dan cedera kakinya saat gym tidak membaik karena kurang tidur.
Pada akhirnya, dia mengatakan bahwa dia telah belajar betapa pentingnya jumlah jam tidur yang tepat agar tubuh berfungsi dengan baik.
Dan dia juga juga mengatakan bagaimana dia tidak fokus dan kehilangan kreativitas dengan pola tidur tersebut.
Kini dia sadar bahwa terjaga dalam waktu ekstra itu tidaklah berharga seperti yang orang-orang pikirkan.
Pada akhirnya, dia memihak Dr Avidan bahwa hanya sedikit orang yang dapat bertahan dengan pola tidur polifasik.
Sedangkan kebanyakan orang dan tubuh mereka lebih cocok dengan pola tidur bifasik. (Intisari-Online/Tatik Ariyani)
Berita ini sudah tayang di Intisari-Online dengan judul "Pria Ini Bereksperimen Hanya Tidur 5 Jam Sehari, Inilah yang Terjadi Satu Minggu Kemudian"