Sadis Banget, Bocah Yatim Piatu Dipaksa Siramkan Oli Bekas di Kepala Hanya karena Masalah Ini
Belum lama ini beredar foto-foto seorang bocah menyiramkan oli bekas ke atas kepalanya hingga membasahi sekujur tubuh.
Kamu merasa bersalah karena memang telah mengambil onderdil bekas di bengkel itu. Dan sama sekali tidak ada yang peduli padamu karena statusmu yang yatim piatu. Tidak ada orang dewasa di sekitar kejadian itu yang bisa berpikir sedikit waras, mencegah dan membelamu atas ketidakadilan itu.
sehebat apa dan sekuat apa penggagas hukuman dengan persekusi ini sehingga tidak ada orang yang bisa mencegahnya.
Heran sekali, di Sleman Yogyakarta kok masih ada warga yang mental arogannya berlebihan.
Kegoblogan saja tidak cukup untuk seseorang bisa melakukan hal seperti itu.
Dibutuhkan arogansi dan sok kuasa, bahkan watak yang cenderung dzolim untuk bisa menghukum anak anak dengan hukuman seperti itu.
Baca: Diduga Segera Menikahi Nadine Chandrawinata, Foto Dimas Anggara Siraman Bikin Heboh. Terpotek Hati!
Seorang anak kecil apalagi seorang anak kecil yang yatim piatu yang mencuri, menurut saya harus dirunut dan ditelusuri lebih dalam oleh orang yang mendapatinya ketika anak yatim piatu seusia itu melakukan pencurian.
Salah,? Iya salah,
haram?, iya haram.
Tapi ingatlah pada satu peristiwa ketika Khalifah Umar sedang mbolang menemukan Seorang Ibu dengan anak anaknya yang masih kecil-kecil sedang menguliti bangkai binatang untuk mereka makan.
Khalifah menegur : "Wahai Saudari, akankah kamu beri makan anak-anakmu dengan bangkai yang mulai membusuk itu. Tahukah kamu bahwa bangkai itu haram untuk dimakan...? "
Jawab Ibu itu :
" Yang Mulia Khalifah, sudah pasti bangkai ini haram bagi khalifah, tetapi insya Allah tidak haram untukku dan untuk anak-anak kami. Kami miskin dan lemah, Tidak ada lagi yang bisa kami makan selain ini."

Baca: Pulang dari Amerika, Jessica Iskandar Tercyduk Liburan Bareng Richard Kyle ke Bali. Pacaran?
Informasi dari akun ini, saat ini kepolisian setempat sedang mengusut masalah ini.
Kapolsek Turi AKP Catur Widodo membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Terkait kejadian yang ada di media sosial, sudah kami tindak lanjuti," ujar Catur Widodo saat ditemui Kompas.com, Senin 30 April 2018.