Wanita Ini 11 Tahun Jadi Saksi Eksekusi Mati 280 Narapidana
Namun, ada eksekusi yang senang hati dilihat Michelle. Salah satunya pengedar narkoba yang menembak mati anak tirinya.
Harapan dari para narapidana yang akan dieksekusi telah hilang.
Narapidana diikat ke bangsal, infus yang terpasang di lengan mereka siap untuk memberikan dosis bahan kimia yang akan mengakhiri hidup mereka.
Baca: Susah Punya Anak? Segera Hentikan 4 Kebiasaan Ini
Setelah para tahanan berada di bangsal, mereka akan mengatakan kata-kata terakhirnya.
Mereka biasanya mengatakan permintaan maaf yang tulus, pernyataan tidak bersalah atau omelan.
Setelah seorang tahanan selesai berbicara, sipir akan melepas kacamatanya yang merupakan tanda bahwa eksekusi akan dimulai.
Suntikan yang mematikan itu membutuhkan waktu kurang dari tiga menit untuk bekerja.
Kemudian sipir menunggu lima menit yang menyiksa sebelum dokter dipanggil untuk memastikan bahwa si tahanan telah mati.
Baca: Ternyata Begini Cara Anjing-anjing di Yogyakarta Dieksekusi Sebelum Jadi Menu Kuliner
Michelle mengatakan, "Sedikit yang saya takutkan adalah ketika Anda bisa melihat tubuh napi yang berubah warna di depan Anda."
"Sungguh luar biasa cepatnya tubuh mereka berubah jadi ungu. Selama keheningan itu, pikiran Anda akan berada ke semua jenis tempat yang tidak nyaman."
Michelle sering merasa kasihan kepada para narapidana. Dia juga merasa bersalah karena seolah mengkhianati keluarga korban.
Konflik batin tentang hukuman mati yang disaksikannya terus menyiksa Michelle sampai dia meninggalkan Texas Department of Criminal Justice setelah konflik dengan pimpinannya pada 2012.
Baca: Kisah Pria yang Menjadi Saksi Eksekusi Mati 60 Narapidana
Namun, setelah itu dia masih dihantui kilas balik eksekusi, seperti narapidana yang kesepian di bangsal, air mata mengalir di pipinya.