Klaim Lebih Hebat dari ISIS, Ali Imron Beberkan Beda JI dan JAD
Setelah serangkaian aksi tersebut berakhir, Ali imron lalu berasumsi bahwa aksi-aksi teror bom selanjutnya itu bukan diakibatkan oleh JI.
Di dalamnya diajarkan bahwa tak mungkin mengafirkan semua umat Islam.
Hal tersebut tentunya berbeda dengan JAD yang berafiliasi dengan ISIS.
Ali Imron memaparkan bahwa akidah yang dipakai JAD adalah akidah Takfiri atau menghalalkan darah manusia.
Baca: Ini Alasan Wali Kota Risma Sujud di Kaki Takmir Masjid
Karena akidah yang dimiliki ISIS tersebutlah, hingga kini pada jamaah JAD santer mengincar pihak kepolisian.
Selain karena akidah, rupanya alasan JAD mengincar polisi adalah untuk tujuan politik.
Artinya JAD memanfaatkan kesempatan untuk menyakiti polisi ketika banyak masyarakat yang justru disakiti oleh polisi.
Kesempatan mengenai stigma tersebut akhirnya dipakai oleh ISIS dengan tujuan ketika mereka (ISIS) ini menyerang polisi, masyarakat akan cuek.
Hal lain yang menyebabkan JAD ini menyerang polisi dimungkinkan karena adanya rasa dendam.
Karena banyak rekannya yang ditangkap oleh pihak kepolisian.
Baca: Sesi Kedua, Kalapas Kalianda Dicecar 4 Pertanyaan
Meski begitu, tak menutup kemungkian ada pihak lain yang akan diserang oleh JAD.
"Nggak cuma polisi, menurut mereka juga sebenarnya bisa saja menargetkan TNI, anggota DPR, presiden," ujar Ali Imron.
Padahal, menurut Ali, Jaringan Islamiyah itu lebih besar daripada JAD.
Namun karena akidah JI tak sama seperti ISIS, maka mereka tak mungkin ikut melakukan penyerangan kepada pihak kepolisian.
"Kemampuan kami padahal lebih besar daripada ISIS. Tapi, karena akidah kami tidak sama seperti ISIS, jadi ya kami nggak bisa melakukan seperti mereka," ucap Ali.
Menurutnya, selama ini kelompok JAD selalu mencari pembenaran, bukan kebenaran.
Baca: Alasan Diaktifkannya Kembali Koopsusgab, Pasukan Elite TNI Penumpas Teroris