Darah Kadal di Papua Nugini Berwarna Hijau

Jika pernah melihat kadal Papua Nugini saat kehilangan ekornya, Anda akan menyadari darahnya berwarna hijau.

Editor: Yoso Muliawan
Chris Austin/LSU
Prasinohaema prehensicauda, salah satu kadal di Papua Nugini yang berdarah hijau. 

Mereka memantau keanekaragaman reptil dan amfibi yang luar biasa ada di sana.

Namun, kali ini, mereka fokus pada kadal berdarah hijau yang tidak ada di tempat lain, selain di perbatasan Pulau Solomon.  

Dalam salah satu ekspedisi, para peneliti mengumpulkan sampel DNA dari 52 spesies kadal. Termasuk enam spesies yang berdarah hijau, dua spesies di antaranya belum terindentifikasi oleh sains.

Menggunakan informasi genetik tersebut, peneliti mampu membuat pohon keluarga kadal.

Pohon itu menunjukkan setidaknya ada empat garis keturunan berbeda dari kadal berdarah hijau. Masing-masing berevolusi secara independen dari leluhur berdarah merah.

"Kami sangat senang dengan sejarah rumit hewan-hewan ini. Juga terkejut dengan luasnya garis keturunan kadal berdarah hijau," ujar Rodriguez.

Fakta bahwa karakteristik tersebut muncul berulang kali, menunjukkan bahwa darah hijau bukan hanya sekadar evolusi, melainkan juga diistimewakan oleh seleksi alam.

Para ilmuwan menyatakan, memiliki kadar biliverdin dalam tubuh mungkin bisa memberi manfaat pada kadal. Ia membantu mengendalikan pembiakan parasit dalam darah, seperti malaria, yang biasanya menyerang dan melemahkan kadal.

Beberapa eksperimen pada hewan menunjukkan bahwa pigmen empedu, termasuk biliverdin, dapat bertindak sebagai antioksidan. Serta, memiliki efek anti inflamasi. Ia melindungi tubuh dari molekul berbahaya yang dikenal dengan nama radikal bebas.

(Sumber: The Independent, Science Alert)

(Gita Laras Widyaningrum)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved