Ramadan 2018
Ketua PMII Bandar Lampung: Ramadan Bukan Alasan untuk Bermalas-malasan
Ramadan bukan alasan untuk bermalas-malasan, ramadan harus menjadi pemicu semangat tersendiri untuk lebih baik.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Ramadan bukan alasan untuk bermalas-malasan, ramadan harus menjadi pemicu semangat tersendiri untuk lebih baik.
Kata-kata tersebut diungkapkan Erzal Syahreza Aswir, ditengah-tengah kesibukannya menyusun skripsi di Jurusan Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Lampung.
Baca: Wow, AirAsia Kembali Gelar Promo 5 Juta Kursi Gratis. Ayo Berburu Tiket Liburan Sekarang Juga!
Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bandar Lampung ini, tetep menjalankan roda organisasi selama menjalankan ibadah puasa.
"Sebagai Ketua PMII Bandar Lampung, saya tetap menjalankan roda organisasi. Puasa dibulan ramadan bukan alasan untuk malas, kajian keagamaan dan kajian sosial harus tetap jalan sebagaimana mestinya," sebut mahasiswa Unila angkatan 2013 ini, Selasa 22 Mei 2018.
Baca: 4 Kesalahan Teknis di Pernikahan Pangeran Harry-Meghan Markle, Nomor 4 Menggelitik
Masih kata dia, di bulan ramadan roda kegiatan PMII terus berjalan tidak ada yang dikurangi. Untuk itu Erzal mengaku selalu hadir dalam setiap kegiatan.
"Saya selalu menekankan pentingnya beribadah kepada allah dan beribadah sosial," kata pemuda kelahiran tahun 1994.
Mantan Ketua cabang PMII Unila ini pun mengaku selama menjalani ibadah puasa, ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk dzikrullah.
"Berdzikir kepada Allah, ya ngaji al-quran, wirit, perbanyak sholat sunnah, dan perbanyak merenung saat malam hari, untuk mengingat dosa apa saja yg telah saya perbuat," tuturnya.
Lanjutnya, setiap santap sahur dan berbuka, ia mengaku tidak ada menu khusus alias apa adanya.
"Yang jelas saya tidak ingin sahur atau buka puasa dijadikan ajang balas dendam setelah seharian menahan haus dan lapar. Tapi saya selalu tidak melupakan minum air putih empat gelas saat sahur maupun berbuka," katanya.
Erzal pun menginginkan momentum ramadan ini bisa membuatnya lebih baik lagi.
"Jadi saat idul fitri, tidak hanya namanya yang fitri, tetapi jiwa dan raga juga fitri," tutupnya.