Karena Alasan Ini, 1.300 Pilot Garuda Indonesia Ancam Lakukan Mogok Kerja Dalam Waktu Dekat!
Sebanyak 1.300 pilot dan lima ribu kru maskapai Garuda Indonesia mengancam akan melakukan aksi mogok dalam waktu dekat.
Hal tersebut lantaran Garuda diketahui mempunyai konsumen yang besar dan jumlah armada yang banyak.
Apabila mogok, tentu akan berimbas kepada masyarakat secara luas.
Baca: Jorge Lorenzo Dirumorkan Bakal Balik ke Yamaha, Begini Jawaban Valentino Rossi
Hilang Simpati
Ombudsman RI juga mengungkapkan jika benar-benar mogok, maka trust dan simpati masyarakat kepada perjuangan serikat karyawan dan pilot Garuda hilang.
Pihak ombudsman juga mengaku akan memantu terus perkembangan kasus Garuda Indonesia ini.
"Tentunya saya sebagai anggota Ombudsman ingin memastikan agar pelayanan publik tidak terganggu.
Saya akan memantau terus perkembangan ini dan saya juga akan berkomunikasi dengan beberapa pihak agar meninjau kembali dan mengurungkan rencana aksi tesebut. Bermusyawarahlah para pihak, semoga cepat ada solusi," imbuh Alvin.
Baca: Sabyan Gambus Tengah Meroket, Ini 5 Fakta Menarik tentang Mereka
Kebijakan Manajemen yang Dipermasalahkan Pilot dan Karyawan Garuda
Pihak Pilot dan karyawan Garuda mengungkapkan pendapat mereka.
Hal itu dikatakan oleh Presiden APG Captain Bintang Hardiono
Menurut Bintang, ada sejumlah masalah teknis di Garuda.
Termasuk masalah yang muncul lantaran sejumlah Dewan Direksi tak memiliki latar belakang dalam bidang penerbangan.
Bintang mengungkapkan, jika sebagian besar mereka berasal dari dunia perbankan.
Baca: THR Harus Dibayar 7 Hari Sebelum Lebaran, Begini Rumusnya Berdasarkan Masa Kerja Karyawan
Ia pun memberi contoh, seperti kebijakan meniadakan mobil jemputan untuk kru kabin yang akhirnya menuai kontra dari pihak karyawan dan pilot.
Dilaporkan, atas kebijakan tersebut, muncul beberapa kasus kecelakaan yang menimpa para kru maskapai.
"Pilot, kan, mikirnya safety, karena bisa pulang pukul 02.00 atau 04.00 pagi. Alasan perusahaan, di luar negeri bisa kok naik angkutan umum. Kok disamain sama luar negeri, kan di sana kereta bus tepat waktu, di sini gimana tepat waktu?" ucap Bintang.