Terduga Teroris Pringsewu Tak Pernah Mau Pasang Bendera Merah Putih

Tim Densus 88 Anti Teror bersama Polda Lampung dan Polres Tanggamus kembali mengamankan terduga teroris di wilayah Lampung.

Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: nashrullah
Tribun Lampung/Robertus Didik Budiawan
Sejumlah polisi berjaga-jaga di depan kios Samodra Keripik di Pekon Waringin Sari Barat, Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu yang diduga kediaman terduga teroris, Minggu, 3 Juni 2018. 

Misno yang ditemui di kediaman kepala Pekon Waringinsari Barat mengaku sempat mendatangi lokasi keributan yang dimaksud.

Baca: Gara-gara Bau Badan Seorang Penumpang Pria, Pesawat Mendarat Darurat

Tapi begitu paham peristiwa tersebut adalah penangkapan oleh aparat dia lantas diam dan menyarankan warga untuk tidak membantu.  

Dia yakin bila yang menangkap Uj adalah aparat terlatih karena melihat dari cara melakukan penangkapannya.

Dikenal Tertutup

Dua terduga teroris yakni Uj dan Im yang tertangkap di wilayah Pekon Waringin Sari Barat, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu dikenal tertutup dan kurang bersosialisasi di lingkungan sekitarnya.

Hal ini diungkapkan Kepala Pekon Waringinsari Barat Woto Siswoyo. Menurutnya, Uj dan Im tidak pernah aktif di kegiatan pekon, bahkan menghadiri kegiatan saudaranya sendiri seperti kendurian atau hajatan pun tak datang.

"Pada pengajian umum tidak pernah kelihatan juga," tutur Woto, Minggu (3/6). Uj dan Im sendiri sudah lama tinggal di Pekon Waringin Sari Barat.

Im berasal dari Pati, Jawa Tengah sedangkan Uj dari Brebes Jawa Tengah.

Keduanya menikah dengan warga Pekon Waringin Sari Barat dan menetap sudah puluhan tahun di sana. Diteruskan dia, Uj dan Im memang sangat berbeda dari warga lainnya.

Salah satunya terlihat dari sikap mereka yang tidak pernah mau memasang bendera merah putih pada saat peringatan HUT Kemerdekaan RI.

Woto mengaku pernah membelikan bendera merah putih dan memasangkan bendera itu di depan rumah Im.

Baca: Bikin Ngeri! Sepasang Kekasih Terjebak dalam Tawuran Sahur on the Road

Namun, dia justru diminta untuk menurunkan bendera tersebut.

Selama ini, kata Woto, keduanya terkenal sebagai orang yang saklek dengan akidahnya sendiri. Sementara terduga teroris lainnya, In atau Hen (37), bertetangga dengan Im.

Menurut Woto, In ini sebenarnya adalah Hen.  Hen masih saudara Im. Sebab Hen, menikah dengah adik istrinya Im. Keduanya menumpang di rumah mertuanya sehingga tinggal dalam satu pekarangan. Berdasarkan informasi, Hen asalnya dari Pekon Sukoharjo III, Kecamatan Sukoharjo.(*) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved