Kontrol Diri Santap Makanan Hari Raya Apabila Ingin Terhindar Penyakit Ini
Sajian kuliner lezat tak pelak mengundang selera para tamu untuk mencicipinya. Alasan klasik adalah sayang tidak menyantap hidangan enak.
Penulis: Ferika Okwa Romanto | Editor: martin tobing
Laporan Wartawan Tribun Lampung Ferika Okwa Romanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Hari Raya Idul Fitri identik penyajian aneka makanan dan minuman lezat bagi keluarga ataupun tamu yang berkunjung ke rumah untuk silaturahmi.
Sajian kuliner lezat tak pelak mengundang selera para tamu untuk mencicipinya.
Alasan klasik adalah momen lebaran setahun sekali dan sayang tidak menyantap hidangan enak.
Di sisi lain, paska lebaran, banyak mengeluh masalah kesehatan karena terlalu banyak mengonsumsi makanan seperti kolesterol naik, berat badan bertambah, malas beraktivitas, dan sebagainya.
Tiara (21), mahasiswi Fakultas Ekonomi Unila berpendapat, menahan diri tidak makan berlebihan saat lebaran sulit dilakukan.
Baca: Si Kecil Dapat Salam Tempel Lebaran, Jadi Peluang Orang Tua Edukasi Anak
Apalagi, ketika rumah atau silaturahmi ke rumah kerabat pasti dihidangkan aneka makanan lezat.
“Dilema, tapi tetap harus ada kontrol. Antisipasinya ya banyak minum air putih, olahraga ringan, serta batesin makanan berminyak dan bersantan".
"Kalau udah nggak bisa dikontrol lagi, palingan minum jus timun,” katanya.
Pendapat lain disampaikan Yushar (20). Mahasiswi Ilmu Komputer Unila menerangkan, paska lebaran atau H+3) Idul Fitri mulai menjalankan puasa syawal selama enam hari.
Cara ini menurutnya bisa menjaga tubuh tetap sehat, tubuh ideal, serta tetap dapat nilai ibadahnya.
Baca: Wanita Beli Kue untuk Pria Tunawisma Lalu Diberi Kertas, Isi Tulisannya Bikin Bergidik
Terkait hal tersebut, dr Aldo Aprizo menyatakan, kontrol diri pegang peranan penting saat mengonsumsi makanan selama hari raya.
"Bila tidak diantisipasi, tidak hanya orang memiliki riwayat penyakit yang mengeluh, yang sehat saja pasti akan banyak mengeluhkan kesehatannya," katanya
Aldo menyarankan, kontrol diri sebagai pola antisipasi caranya menerapkan pola konsumsi berimbang layaknya hari normal.
Penerapan mulai dari konsumsi makanan saat pagi hari (sarapan), makan siangnya, hingga makan malamnya.
Pola konsumsi makanan itu jangan berlebihan, dan hindari makanan kira-kira bakal menjadi biang penyakit.
Baca: Asyik Foto Prewedding, Dua Sejoli Ini Kaget Gunung Merapi Meletus, Ini yang Terjadi
Disarankan, mengonsumsi makanan kadar lemak rendah, jangan terlalu manis dan bersantan.
Tujuannya, organ pencernaan tidak kaget menerima asupan makanan, serta tidak kelelahan mencerna semua makanan yang dikonsumsi saat itu.
"Apalagi sebelumnya kita terbiasa berpuasa, jadi fungsi organ pencernaan bakal kaget bila tiba-tiba individu mengonsumsi makanan berlebihan," terang dr Aldo.
"Terlebih, kadar lemak tinggi, bersantan, terlalu manis, dan sejenisnya. Saran saya, terapkan pola makan ala nabi yang makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang," imbuhnya.
Selain menjaga pola makan dr Aldo mengimbau, individu mengonsumsi air mineral cukup dan hindari mengonsumsi minuman kadar manis berlebihan, bersoda, berpemanis buatan, dan sebagainya jumlah banyak.
Lebih lanjut disampaikannya, saat hari normal rutin berolahraga sejatinya manjur membuat tubuh terlihat bugar. Kebiasaan itu pun harus terus dilakukan paska lebaran. (*)