Mahasiswa dan 4 Teman Masa Kecil Hilang Saat Kapal Terbalik di Danau Toba, Tangis Ibu Pecah
Ada 4 temannya semasa kecil datang, mengajaknya pergi jalan-jalan. Tapi aku tidak tahu kalau mereka rupanya pergi ke Danau Toba
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MEDAN - Jelisma boru Simangunsong tak kuasa menahan kegetiran yang entah sudah berapa waktu ia tahan.
Ratap dan tangis perempuan sepuh berusia 59 tahun ini pada akhirnya pecah di Posko Basarnas.
Putranya berumur 26 tahun bernama Joel Manurung.
Satu penumpang Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Senin (18/6/2018) sore.

KM Sinar Bangun diketahui berangkat dari Pelabuhan Simanindo (Samosir) tujuan Tigaras (Simalungun) dan dikabarkan terbalik di Danau Toba, diduga akibat cuaca buruk dan over kapasitas.
Joel Manurung (26) anak dari pasangan Jelisma Boru Simangunsong (59) dan Posma Manurung (59), yang berkuliah di Institut Teknologi Medan (ITM) fakultas pertambangan, diketahui saat ini sedang menyusun skripsi.
Baca: Betapa Sedih! 12 Orang Sekeluarga Hilang di Danau Toba, Kisah Pilu Tenggelamnya KM Sinar Bangun
Baca: Mudik dari Luar Kota, Ibu Muda Bunuh Bayinya lalu Buang ke Ventilasi. Alasannya Mengejutkan
"Joel anakku yang paling kecil dari 6 bersaudara. Empat anakku laki-laki, dua perempuan," kata Jelisma di Pelabuhan Tigaras, Selasa (19/6/2018).
Jelisma menceritakan bahwa sebelum kejadian anaknya sempat berjanji akan mengantarkannya pergi ke pesta.
Namun ternyata teman-temannya semasa kecil tiba-tiba datang ke rumah, sekitar 4 orang mengajaknya untuk pergi jalan-jalan.
"Ada 4 temannya semasa kecil datang, mengajaknya pergi jalan-jalan. Tapi aku tidak tahu kalau mereka rupanya pergi ke Danau Toba," ujar Jelisma.
"Karena bilangnya mau jalan-jalan aja. Cuma karena keretanya ditinggal di Medan, dia bingung mau naik apa, terakhir rupanya pagi sebelum kejadian sekitar jam 08.00 WIB, pergi dia bawa kereta bapaknya," sambungnya.
Jelisma berharap anak paling kecilnya tersebut, selamat dalam tragedi tenggelamnya Kapal KM Sinar Bangun yang tenggelam pada Senin sore sekitar pukul 17.15 WIB, yang diduga karam akibat over kapasitas, terpaan ombak serta angin kencang.
(cr9/tribun-medan.com)