Kasus Kanguru Mabuk di Australia Terkuak, Penyebabnya Rumput

Karena itulah, banyak orang menjuluki kasus tersebut sebagai kanguru mabuk.

Shutterstock
Ilustrasi kanguru. 

"Bagi para petugas penyelamat yang melakukan upaya penyelamatan ini, hal itu juga cukup menyedihkan bagi mereka, karena sangat kasihan melihat binatang seperti itu," katanya.

Makanan Ternak

Sementara rumput phalaris digunakan untuk memberi makan ternak, petani dapat memberikan obat cobalt kepada hewan mereka, atau menyemprotkan mineral di padang rumput mereka.

Langkah itu bisa menjadi cara untuk melindungi hewan dari efek phalaris.

Namun, obat tersebut tidak bisa diberikan pada kanguru.

Itulah yang membuat hewan berkantung itu rentan terhadap keracunan.

Apalagi, rumput yang tidak diolah bisa menyebar di luar garis pagar petani dan ke pinggir jalan.

Rumput-rumput tersebut bisa dimakan kanguru tanpa ada yang mengawasi.

Dokter hewan ternak di Hamilton David Rendell mengatakan, dia telah melihat beberapa kasus hewan yang terhuyung-huyung karena phalaris selama kariernya.

"Sindrom itu lebih umum terjadi di daerah dengan tanah batu kapur, yang mengandung lebih sedikit cobalt daripada tanah basalt," kata Rendell.

Rendell mengatakan Phalaris yang menyebabkan hewan terhuyung-huyung juga lebih umum ketika pertumbuhan rumput subur terjadi.

Itu karena hewan mencerna lebih sedikit tanah, dan karena itu kurang kobalt, di daerah-daerah tersebut.

Michelle Mead mendesak anggota masyarakat yang melihat kanguru yang linglung untuk menghubungi tempat penampungan satwa liar lokal mereka.

Baca: Bernilai Miliaran Rupiah, Gedung Telantar di Bandar Lampung Kian Memprihatinkan

"Sayangnya, kanguru tidak selalu mendapat perhatian besar," katanya.

"Mereka telah banyak menderita akibat dampak dari aktivitas manusia... Dan itulah sebabnya, mengapa kami memiliki sedikit tugas perawatan untuk merawat mereka," sambungnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Kanguru "Mabuk" di Australia, Petugas Sebut Penyebabnya Rumput".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved