Makanannya Digemari Banyak Orang, Rahasia Kesuksesan Warunk Upnormal Terungkap

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang netter 'bongkar' rahasia di balik rumah makan Warung Upnormal.

Kaula muda tentu tak asing dengan tempat makan yang dikenal menyediakan sajian menu olehan Indomie ini.

Selain dikenal dengan menunya, Warunk Upnormal banyak digemari anak muda lantaran tempatnya yang nyaman dibuat nongkrong.

Baru-baru ini seorang netter mengungkap dugaannya kenapa rumah makan ini digermari banyak orang.

Netter pemilik akun Fauzi Amalia itu menulis ceritanya saat bertemu salah satu founder Warunk Upnormal, Rex Marindo di Facebook pada Minggu (17/6/2018).

Tulisan Amalia itu bahkan telah dibagikan lebih dari 26.000 oleh netizen.

Sejak ditulis tulisan itu telah disukai 34 ribu orang dan disesaki 2,5 komentar netizen hingga Sabtu (23/6/2018).

Warunk Upnormal kini telah membuka cabang lebih dari 78 cabang dalam 5 tahun.

Di antara rahasia kesuksesan Warunk Upnormal yakni berkembang tanpa uang pinjaman bank.

"Seminggu lalu saya bertemu dengan Rex Marindo -salah satu founder Warunk Upnormal yang punya 78 cabang dalam 5 tahun, rame dimana-mana siang dan malam.- Bahkan dengan jaringan brand lainnya seperti Nasi Goreng Mafia dan Bakso Boedjangan tembus 120 an cabang di seluruh Indonesia, dengan 4000 karyawannya."

"Saya bertemu Rex di salah satu cabang Upnormal di Jalan Kaliurang Jogja, mengejutkan bahwa semua usahanya tidak melibatkan utang bank."

"Bahkan dulu diawal mereka mau ekspansi, ada usulan untuk utang bank dan Rex memilih untuk mundur jika itu dilakukan."

"Akhirnya mereka memilih menggaet investor untuk dapat membuka banyak cabang, dengan akad kerjasama usaha, tanpa pernah membuka akad riba." ungkapnya di awal tulisannya.

Selain itu Fauzi Amalia menerangkan semua kesuksesan itu juga datang ketika membuka rumah makan dengan '1000 porsi dibayar dengan doa'.

"Ada cerita dari Rex yang membuat saya terpana, ketika ngobrol dengan kawan-kawan di Upnormal, kami seperti diingatkan.. 'Apa iya kami bisa melejit seperti sekarang karena 1000 doa yang dulu dibacakan orang-orang."