Usai Sholat Subuh Berjamaah, Marijan Seperti Kehabisan Darah, Astagfirullah

Saat itu tiba-tiba saya khawatir. Darah saya seperti habis dan terus berucap astaghfirullah...astaghfirullah.

Editor: Safruddin
Tribunlampung/Syamsir
Empat jenazah di pemakaman di SB 6 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG TENGAH - Suasana duka menyelimuti kediaman Marijan di Dusun IV Kampung Tanjung Harapan, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah.

Ia tak pernah menyangka, acara liburan keluarganya ke Padang, Sumatera Barat berakhir tragis.

Tujuh anggota keluarga, terdiri dari anak dan cucunya, meninggal dunia dalam kecelakaan beruntun di ruas Jalan Lintas Timur Palembang-Betung, Banyuasin, Selasa (3/7), sekitar pukul 04.00 WIB.

Baca: Badan POM: Susu Kental Manis Berbahaya dan Tidak Sehat, Sama Sekali Tak Mengandung Susu!

Mata Marijan terlihat memerah. Air matanya pun terus mengalir mengingat peristiwa tragis itu.

Bahkan kemarin, istri dan anggota keluarga yang lain masih berada di Palembang, Sumatera Selatan menunggui tiga anggota keluarga lain yang terluka parah akibat kecelakaan tersebut.

Kecelakaan ini melibatkan Kijang Inova yang dikendarai Theo Sulivan, anak Marijan, dengan bus SAN serta mobil Carry.

Mobil yang dikendarai Theo total berisi 10 orang, tujuh diantaranya termasuk Theo meninggal dunia dalam kecelakaan itu.

Sementara tiga anggota keluarga lain terluka parah dan sedang dirawat di RSMH Palembang.

Saat berjalan, mobil Marijan dan Theo konvoi.

Mobil yang dikendarai Marijan beserta istri dan anggota keluarga lain berada di depan, sementara mobil yang dikendarai Theo dan 9 anggota keluarga berada di belakang.

Saat kejadian, mereka sempat terpisah sekitar 30 menit.

"Mobil kami berhenti di masjid. Kita sepakat untuk berhenti dan melaksanakan salat subuh berjamaah. Namun saat sampai di masjid, mobil yang dikendarai rombongan Theo tidak tiba-tiba, sekitar 30 menit kita menunggu.

Baca: Masuk Tim Prabowo lalu Didukung Ustaz Abdul Somad Jadi Presiden, TGB Zainul Majdi Kini Dukung Jokowi

Saat itu tiba-tiba saya khawatir. Darah saya seperti habis dan terus berucap astaghfirullah...astaghfirullah.

Lalu saya minta mobil ke belakang mencari tahu ada apa dengan rombongan Theo," cerita Marijan sambil sesekali menyeka matanya yang basah.

Setelah 15 menit mencari ke belakang, rombongan mendengar teriakan jika tak jauh dari situ terjadi kecelakaan lalu lintas.
"Saya tambah lemas, entah kenapa kok saya merasa jika yang kecelakaan itu rombongan anak cucu saya. Saya semakin beristighfar, padahal belum jelas siapa waktu itu yang kecelakaan," lanjut Marijan.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved