Anak Mutilasi Ibu Kandung, Pembantu Berteriak Histeris lalu Kunci Pintu dari Luar

Untuk dia cepat keluar di teras lantai dua dan mengunci pintunya. Kalau tidak, bisa mati juga dibunuh

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA Jong Sui Jo tergeletak dengan simbahan darah, diduga menjadi korban pembunuhan sadis oleh anaknya HN yang diduga kuat mengalami gangguan kejiwaan. 

Dari hasil pemeriksaan sementara dari keluarga korban dan pelaku, Husni mengatakan, tersangka merupakan seorang yang mengidap gangguan kejiwaan.

Namun pihaknya tak serta merta memberikan kesimpulan terhadap kesaksian tersebut.

M Husni mengatakan, pihaknya akan terus diperiksa untuk didalami.

"Saat ini, dari keluarga korban menyampaikan pelaku diduga ada gangguan jiwa. Tapi untuk hal tersebut kami akan lakukan identifikasi lebih lanjut," ujarnya.

Warga tampak ramai di lokasi kejadian di Gang Landak Jalan Tanjungpura Pontianak, Kamis (5/7/2018).
Warga tampak ramai di lokasi kejadian di Gang Landak Jalan Tanjungpura Pontianak, Kamis (5/7/2018). (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA)

Pembantu Berhasil Kabur

Saat kejadian, di rumah tersebut ada tiga orang, ada korban, pelaku dan pembantunya yang menyelamatkan diri.

Satu diantara tetangga korban dan pelaku yang enggan disebutnya namanya mengaku mendapatkan informasi kejadian dari pembantu yang bekerja di rumah tersebut.

"Kita di sini tahu karena pembantunya teriak dan meminta tolong, tadi warga tolong dia melalui lantai dua. Untuk dia cepat keluar di teras lantai dua dan mengunci pintunya. Kalau tidak, bisa mati juga dibunuh," ucap warga yabg enggan disebutkan namanya ini sambil menyaksikan pihak kepolisian melakukan pengamanan lokasi, Kamis (5/7/2018).

Warga yang tinggal tak jauh dari rumah pelaku dan korban ini menceritakan jika HN adalah seorang yang mengalami gangguan kejiwaan dan setiap harinya berada di rumah.

Walaupun HN disebutnya tak setiap hari mengalami gangguan kejiwaan, namun terkadang-kadang.

"Tidak tiap hari dia gila, kadang-kadang saja. Memang jarang keluar dia dan didiam di dalam rumah terus," katanya.

Warga inipun menambahkan kalau pelaku dulunya pernah menikah dan sudah pisah dengan suaminya dan tak memiliki anak.

Saat tim inafis Polresta Pontianak  membawa korban mutilasi ke RS Soedarso, Kamis (5/7/2018)
Saat tim inafis Polresta Pontianak membawa korban mutilasi ke RS Soedarso, Kamis (5/7/2018) (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ SYAHRONI)

Mutilasi 2 Anak Kandung

Masyarakat Kalbar sebelumnya telah lebih dulu digemparkan dengan kasus mutilasi yang dilakkan Anggota Kepolisian Resor Melawi, Kalimantan Barat, Brigadir Petrus Bakus.

Petrus membunuh dua anak kandungnya dan memutilasinya, di rumah dinas, Jumat (26/2/2016) sekitar pukul 00.40 WIB.

Petrus menghabisi nyawa darah dagingnya sendiri di Asrama Polisi di Desa Pal, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi.

Halaman
123
Tags
pembunuhan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved