TGB Beri Dukungan Kepada Presiden Jokowi, Ferdinand Hutahaean Sebut Demokrat akan Beri Sanksi
Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang Zainul Majdi (TGB) menyatakan bahwa dirinya berharap masih di Partai Demokrat.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang Zainul Majdi (TGB) menyatakan bahwa dirinya berharap masih di Partai Demokrat.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas TV, TGB terang-terangan mengatakan bahwa apapun yang terjadi harus disyukuri.
Baca: Inilah 4 Fakta Kedekatan Pevita Pearce dengan Ariel Noah dan Beginilah Komentar dari Luna Maya!
"Soal resiko dukung Pak Jokowi, saya tidak merasa gimana-gimana, biasa-biasa saja, saya menjalani ini dengan banyak syukur dan bersabar, dan selama menyampaikan sesuatu berdasarkan keyakinan dan nilai-nilai islam, apapun bisa dihadapi," ujarnya.
Saat ditanya resiko harus keluar dari Partai Demokrat, TGB berharap itu tidak terjadi.
"Mudah-mudahan tidak sampai seperti itu, setiap orang punya rasionalitas masing-masing," ujar TGB yang saat ini menjadi majelis tinggi di partai Demokrat.
Baca: Disela Syuting Film Wonder Women 1984, Gal Gadot Sempatkan Kunjungi Rumah Sakit Anak-anak
Diberitakan sebelumnya dari Kompas TV, TGB telah memutuskan untuk mendukung Jokowi maju dalam Pilpres 2019.
Keputusan tersebut merupakan sikap pribadinya dan tidak mewakili pihak manapun.
TGB menyatakan, apa yang ia sampaikan adalah semata-mata untuk kepentingan dan kemaslahatan warga Nusa Tenggara Barat.
TGB mengaku, keputusan itu ia ambil setelah 4 tahun ia melihat adanya pecah belah umat, terutama pasca Pemilihan Umum Kepala Daerah.
"Keputusan ini saya ambil setelah empat tahun saya melihat, menilai dan juga pasca pemilukada serentak kemarin terutama. Saya melihat di beberapa daerah, pembelahan itu sudah begitu terasa."
"Jadi pembelahan antar umat ini luar biasa. Satu mengklaim dialah aspirasi umat dan yang lain bukan umat dan bahkan dengan narasi-narasi dan wacana yang merusak persaudaraan kita," ungkap TGB.
"Jadi pasca Pemilukada saya melihat wacana-wacana dan orasi yang dikembangkan, dan bahkan itu semakin mengkhawatirkan. Mengutip ayat-ayat perang seakan-akan 2019 itu kita akan perang kurusetra antara Pandawa dan Kurawa."
"Pilihan saya sebagai anak bangsa adalah diam atau bersuara, dan saya memilih untuk bersuara. Ini tidak ada kaitannya dengan jabatan apa-apa," tambahnya
Baca: LIVE STREAMING Semifinal Piala Dunia 2018: Perancis vs Belgia di TransTV. Kick Off Jam 01.00 WIB
Tanggapan Demokrat
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto menilai, dukungan Ketua DPD Partai Demokrat NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi kepada Presiden Joko Widodo untuk menjabat kembali pada periode kedua merupakan sikap pribadi.
Hal itu disampaikan Agus menanggapi pernyataan TGB yang menyampaikan dukungan kepada Presiden Joko Widodo untuk menjabat kembali pada periode kedua.
"Yang disampaikan Pak TGB (Tuan Guru Bajang) tentunya ini adalah pendapat pribadi. Karena kalau pendapat dari partai tentunya yang menyampaikan dari DPP. Dan ini adalah pendapat pribadi, dan tentunya terlepas dari pendapat dari Demokrat," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/7/2018) yang dilansir dari Kompas.com.
Baca: Subsribers Youtubenya Mencapai 4 Juta, Raditya Dika Adakan Give Away Berhadiah Mobil. Wow!
Ia membenarkan, TGB tergabung dalam Majelis Tinggi Partai Demokrat. Namun, ia mengatakan, tak setiap pernyataan TGB merepresentasikan Demokrat.
Agus menambahkan, hingga saat ini Majelis Tinggi Partai Demokrat belum mengeluarkan keputusan resmi soal dukungan di Pilpres 2019.
"Semuanya diputuskan di dalam rapat majelis tinggi, tidak disampaikan sendiri-sendiri. Sehingga saya pun juga anggota majelis tinggi, dan tentunya semuanya kami runut mengikuti apa yang diputuskan oleh rapat majelis tinggi," kata Agus.
Menurut saya, yang kami ketahui apa yang disampaikan TGB adalah pendapat pribadi," lanjut dia.
Baca: Hanya Karena Unggah Foto Siluet Ini, Al Ghazali Diminta Netizen Untuk Segera Menikah. Waduh!
Sementara Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean angkat bicara soal pernyataan TGB yang mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar berlangsung dua periode.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia tuliskan melalui akun Twitter, @LawanPoLitikJKW, yang diunggah pada Selasa (10/7/2018).
Politisi Demokrat itu menilai jika TGB harus diberikan sanksi, bukan karena pernyataan dukungannya kepada Jokowi melainkan sikapnya yang mendahului sikap resmi partai.
Ferdinand mengatakan jika pernyataan dukungan Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu kepada Jokowi bukanlah sebuah kesalahan.
Namun, yang membuat TGB terkena sanksi karena telah mendahului sikap resmi partai dengan deklarasi terbuka dukungannya.
Menurutnya, ada tata krama politik yang harus dipatuhi sebagai kader partai.
Baca: TGB Zainul Majdi Bicara Partai Setan dan Partai Allah: Atas Dasar Apa Menuduh Sebuah Partai Setan?
Berikut cuitan lengkap Ferdinand Hutahaean soal alasan sanksi kepada Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi:
1. Selamat pagi Twips, Sy hrs jelaskan berita yg terus dibesar2kan demi citra terkait #sanksiTGB
Ada yg menulis, Sanksi diberikan karena mendukung Jokowi, SALAH
2. Apa yang dilakukan oleh TGB dengan mendukung Jokowi 2 Periode, bukanlah sebuah kesalahan. Sikap itu banyak yg sama di internal Demokrat sebagaimana sikap yg menolak Jokowi 2 periode.
Demokrasi di internal Demokrat hidup dan berjalan baik.
#sanksiTGB
3. Jk dukungan TGB ke Jokowi tdk salah, lantas apa yg salah? Kenapa TGB akan diberikan sanksi?
Jawabannya adalah, krn TGB sebagai pejabat tinggi partai, telah mendahului sikap resmi partai dgn deklarasi terbuka dukungannya. Deklarasi = menyatakan sikap
#sanksiTGB
4. Dgn demikian, TGB akan diberikan sanksi bkn krn mendukung Jokowi, tapi karena off side, mendahului sikap resmi partai.
Terkait perbedaan dukungan di internal, sungguh itu biasa bg kami. Banyak yg berbeda termasuk saya. Tapi kali sll tdk boleh mendahuli partai.
#sanksiTGB
5. Ketika berkunjung ke daerah dan bertemu kader, selalu lakukan polling menyerap aspirasi.
3 pertanyaan selalu kami sampaikan. Apakah akan dukung Prabowo, dukung Jokowi atau Poros baru.
Jawabannya selalu ada yg duk Jokowi, ada yg duk Prabowo dan ada duk poros baru
#sanksiTGB
Baca: Tata Cara Shalat Gerhana Saat Blood Moon - Apa Bedanya Shalat Gerhana Bulan dan Matahari?
6. Jadi perbedaan pendapat itu sah bagi kami. Tidak salah, tidak dosa.
Tapi ketika bersikap resmi keluar mendahului sikap resmi partai, maka itu off side dan harus di semprit.
Ada tata krama politik yg hrs dipatuhi sbg kader partai.
#sanksiTGB
7. Dengan penjelasan ini, kami harap semua mengerti dan tidak perlu ada yg menempatkan TGB seolah di dzolimi. Tidak perlu ada kelompok yg membesar besarkan seolah TGB korban partai, tidak. TGB menuai kritik publik adlh krn sikapnya bkn krn Demokrat.
#sanksiTGB
8. Sekali lagi kami pertegas, TGB akan mendapat sanksi bukan karena mendukung Jokowi, tapi karena sikapnya mendahului sikap resmi partai.
Sebagai pejabat tinggi partai, mestinya TGB mengerti akan ini.
Demikian, terimakasih
#sanksiTGB
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari Partai Demokrat terkait sanksi TGB maupun pernyataan Ferdinand di atas.
Baca: Mahfud MD Ungkap Rahasia Keterlibatan Jokowi dalam Kasus Pembunuhan
Seperti diberitakan Kompas.com, Anggota Majelis Tinggi DPP Demokrat Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) masih dianggap sebagai kader Demokrat.
"Dia (TGB) masih tetap kader Demokrat," ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Syarief Hasan di Kediaman Ketua Umum DPP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Jakarta, Senin (9/7/2018).
Karenanya, kata Syarief, hingga kini Demokrat masih santai tak membahas pilihan sikap Gubernur Nusa Tenggara Barat tersebut.
"Kita belum bahas. Yang jelas dia masih tetap kader Demokrat," tegas Syarief.
Lebih lanjut, kata dia, soal sanksi TGB akan ditangani Dewan Kehormatan Partai Demokrat.
"Sanksi itu bidang dewan kehormatan," ucap Syarief. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul : Ferdinand Hutahaean: Demokrat akan Beri Sanksi ke TGB