Blood Moon 27 Juli 2018 - 6 Mitos Gerhana Bulan: Kemunculan Naga hingga Racun

Fenomena Blood Moon 27 Juli 2018, Apa Istimewa dan Bedanya dengan Super Moon atau Blue Moon?

Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
bigthink.com
Ilustrasi 

Gerhana Bulan merupakan waktu yang tepat untuk berkumpul bersama dan berdamai atas permusuhan yang pernah terjadi.

3. Pertanda akan adanya perubahan

Menurut Farmer's Almanac, banyak suku pribumi Amerika yang mengatakan gerhana Bulan adalah tanda akan adanya perubahan yang terjadi di Bumi.

Hal ini berdasar pada kepercayaan mereka, Bulan adalah pihak yang mengendalikan dan mengatur planet kita.

4. Bulan dimakan naga

Kata 'gerhana' dalam bahasa China adalah shi (食), yang juga berarti 'makan'.

Sebutan ini berasal dari abad ke-19 ketika orang China percaya, menghilangnya Bulan disebabkan kemunculan naga yang memakannya.

Sehingga, orang China akan menembakkan meriam ke arah Bulan untuk menakut-nakuti si naga.

5. Pertanda datangnya wabah penyakit

Orang Eskimo zaman dahulu menganggap menghilangnya Bulan adalah tanda bahwa Bulan sedang mengidap penyakit serius.

Sehingga, apa pun atau siapa pun yang terpapar sinar bulan yang "berpenyakit" ini akan mengalami nasib yang sama.

Untuk mengatasi kekhawatiran ini, orang Eskimo akan menutupi apapun termasuk tubuh mereka sendiri dari paparan gerhana Bulan.

6. Bulan yang diracuni

Sama dengan orang Eskimo, orang Jepang memiliki takhayul yang percaya Bulan yang berwarna kemerahan saat gerhana sedang terkena racun.

Orang Jepang khawatir, racun Bulan ini akan jatuh ke Bumi saat gerhana berlangsung.

Sehingga mereka pun menutupi sumur-sumur agar airnya tidak terkontaminasi racun dari Bulan.

(Tribun Travel / Tribun Lampung)

 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved