Berita Video Tribun Lampung
VIDEO - Pompanisasi Way Sekampung Mangkrak, 50 Ha Padi Terancam Gagal Panen
Tanaman padi seluas sekitar 50 hektare di Pekon Mataram, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu terancam gagal panen.
Penulis: Okta Kusuma Jatha | Editor: Reny Fitriani
Laporan Live Streaming Reporter Tribun Lampung Robertus Didik
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, GADINGREJO – Tanaman padi seluas sekitar 50 hektare di Pekon Mataram, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu terancam gagal panen. Pasalnya, pasokan air tidak ada.
Baca: VIDEO - Sudah Diet dan Olahraga tapi Berat Badan Tidak Turun? Ini Penyebabnya
Petani bernama Turyono (45) mengatakan, para petani nekat menanam di musim kemarau karena pembangunan pompanisasi air Way Sekampung sudah jadi. "Namun, angan-angan kami bisa panen sirna. Karena proyek hydropump tidak bisa dipakai," ujar Turyono, Rabu, 11 Juli 2018.
Baca: VIDEO - Suasana Layanan di Kantor BPJS Kesehatan
Turyono mengaku awalnya senang ada embung. Tetapi, belakangan air tidak naik, sehingga tidak dapat dimanfaatkan sesuai fungsinya.
Kondisi ini dibenarkan Ketua Kelompok Tani Sido Makmur Pekon Mataram Masyono (65). Dia mengatakan, embung pompanisasi itu seharusnya dapat mengaliri seluas 200 hektare sawah di Pekon Mataram. Menurut dia, sawah di Pekon Mataram merupakan sawah tadah hujan. Sehingga selama ini petani padi hanya dapat melakukan sekali penanaman.
Baca: VIDEO CONTENT - Yuni Kaget Jadi Bacaleg Nomor 1
Dia mengatakan, petani sudah merasa senang ketika mendapat sosialisasi pembangunan pompanisasi air Sungai Way Sekampung. Pompanisasi hidrolik ini tidak memakai mesin, sehingga tergolong murah. Penggunaan pompanisasi harapannya dapat menaikkan air Sungai Way Sekampung sebagai sumber yang tak pernah kering meskipun kemarau.
Perlunya alat bantu itu karena posisi sungai tersebut barada lebih rendah dari areal sawah yang ada di Pekon Mataram. Selain itu, lokasi areal sawah terlampau jauh, yakni sekitar 1 kilometer. Sehingga proyek pompanisasi ditujukan untuk menaikkan air tersebut.
Proyek ini, menurut dia, dikerjakan sejak 2017 lalu. "Seharusnya sudah bisa dipakai. Kalau bisa dipakai, kami petani di Pekon Mataram bisa tanam padi dua kali, bahkan bisa tanam palawija juga," katanya.
Anggota DPRD Pringsewu Anton Subagiyo berharap dinas PU dapat memberi teguran kepada pelaksana teknis proyek pompanisasi di Pekon Mataram. "Kami meminta proyek ini tuntas tidak ada masalah, sehingga air harus naik, apa pun bentuknya," kata politisi asal Pekon Mataram ini. (*)
Sumber: Facebook Tribun Lampung
Videografer: Okta Kusuma Jatha