Disebut Jadi Caleg PDIP, Kapitra Ampera Masih Menyimpan Teka-teki

Disebut Jadi Caleg dari PDI Perjuangan, Kapitra Ampera Masih Menyimpan Teka-teki

Penulis: taryono | Editor: taryono
(Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)
Pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera saat di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/8/2017). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA  - Pengacara pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Kapitra Ampera, maju sebagai calon anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Kapitra maju dari daerah pemilihan Sumatera Barat.

Hal ini dibenarkan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Nama Kapitra sudah didaftarkan PDIP ke Komisi Pemilihan Umum bersama dengan 574 caleg lainnya.

"Iya, sebagaimana kami nyatakan, dialog kami dengan masyarakat Sumatera Barat, itu betul-betul memang menghendaki adanya jembatan penghubung dengan PDIP, sehingga yang bersangkutan dicalonkan oleh PDIP dari dapil Sumbar," kata Hasto usai mendaftarkan caleg PDI-P ke KPU, Jakarta, Selasa (17/7/2018).

Saat ditanya soal sikap Kapitra Ampera dan Rizieq Shihab yang selama ini kerap bertentangan dengan pemerintahan Jokowi, Hasto hanya menjawab diplomatis.

Ia mengatakan, PDIP membuka kesempatan bagi seluruh kelompok masyarakat.

"Seluruh komponen masyarakat apapun setiap warga negara apapun dukungan politiknya, mereka adalah warga bangsa yang harus diajak berdialog sesuai dengan kepemimpinan Pak Jokowi," kata Hasto.

Pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera, mengakui pernah mendapat tawaran dari seseorang untuk menjadi calon anggota DPR dari PDI Perjuangan.

Saat itu ia mengaku setuju menjadi caleg lewat PDI-P asalkan bisa memperjuangkan kepentingan umat Islam.

Kapitra merasa tidak ada yang salah apabila ia maju menjadi caleg dari PDI-P.

"Katakanlah umpamanya, kalau saya caleg PDIP, lalu saya murtad? Kafir? Saya munafik? Yang benar aja dong," kata Kapitra dalam jumpa pers di Masjid Ittihad, Tebet, Jakarta, Rabu (18/7/2018).

Kapitra mengaku bertemu dengan orang yang menawarkannya menjadi caleg PDIP itu pada bulan lalu.

Ia enggan menyebutkan identitasnya, termasuk apakah orang itu merupakan kader PDIP atau bukan.

Namun, setelah itu, ia mengaku tidak lagi mendapatkan kabar mengenai proses pencalonannya.

Sampai pada Selasa kemarin, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan kepada wartawan bahwa Kapitra Ampera maju sebagai caleg dari Sumatera Barat.

"Saya akan konfirmasi dulu ke Hasto," kata dia.

Kapitra sekaligus akan menegaskan lagi syarat yang ia berikan di awal, yakni untuk memperjuangkan aspirasi umat Islam.

"Mayoritas di republik ini umat Islam. Mayoritas umat Islam harus didengar. Saya harus bisa jadi jembatan kebaikan orang dalam dan luar. Kalau itu dipenuhi, saya ikut," kata dia.

Sementara saat ditanya apakah Kapitra pernah menyerahkan berkas pencalonan ke PDIP, ia berkali-kali mengelak dan tidak memberikan jawaban yang pasti.

Naik Daun

Sosok pengacara asal Riau itu mulai naik daun saat membela Rizieq Shihab. 

Imam Besar Front Pembela Islam itu tersandung kasus dugaan chat berisi pornografi dengan tersangka Firza Husein.

Sebelum menjadi penasihat hukum Habib Rizeq, Kapitra telah mendampingi sejumlah pesohor Tanah Air, antara lain pesepakbola Diego Michiels atau Diego Muhammad bin Robbie Michiels dalam kasus pemukulan, artis cantik Tamara Bleszynski dalam kasus perceraian dengan Teuku Rafly.

Juga dengan artis cantik sekaligus pedangdut Kristina dalam kasus perceraian dengan mantan anggota DPR RI dan pengurus partai Partai Persatuan Pembangunan, Al Amin Nur Nasution.

Sambil mendampingi Diego, Kapitra membimbing mantan kekasih artis Nikita Willy itu masuk Islam (muallaf).

Ia juga pernah menjadi kuasa hukum Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto dalam kasus gugatan perdata Badan Urusan Logistik atau Bulog dalam masalah tukar guling antara Bulog dan PT Goro Batara Sakti.

Terkait dengan profesinya sebagai pengacara, Kapitra kini memimpin sebuah law firm yang bernama M Kapitra Ampera & Associates.

Kapitra juga menjabat sebagai Ketua Harian Himpunan Advokad Pengacara Indonesia.

Diluar profesinya sebagai pengacara, pada tahun 2005, Kapitra pernah maju sebagai calon gubernur berpasangan dengan Dalimi Abdullah dalam Pemilukada Sumatera Barat.

Namun, ia dan pasangannya belum berhasil memenangkan Pilkada tersebut dan hanya meraih 94.989 suara atau 6,83 persen dari total suara.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved