Masih Bertahan, Warga Pasar Griya Sukarame Kais Rongsokan Cukupi Biaya Hidup
Warga terlihat saling bahu membahu mengais-ngais rongsokan sisa pasca pembongkaran untuk nantinya dijual guna memenuhi kebutuhan hidup.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Eka Ahmad Solichin
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Puing-puing reruntahan bangunan Pasar Griya Sukarame menjadi saksi bisu nasib para puluhan warga kurang lebih sekitar 37 kepala keluarga (KK) yang kini masih tetap bertahan di area lokasi pembongkaran yang terletak di Jl. Pulau Sebesi, Sukarame, Bandar Lampung, Rabu (25/7).
Baca: VIDEO: Pasar Griya Sukarame Digusur, Warga Bingung Taruh Pakaian di Mana
Para warga yang masih bertahan tersebut ada yang mendirikan tenda-tenda sebagai tempat berteduh dan beristirahat. Sebagian warga lainnya dan kebanyakan anak-anak berada di musala yang masih berdiri kokoh.
Baca: Tak Tahan Lihat Rumahnya Dibumihanguskan, 4 Warga Pasar Griya Sukarame Pingsan
Para warga juga terlihat saling bahu membahu mengais-ngais rongsokan sisa pasca pembongkaran untuk nantinya dijual guna memenuhi kebutuhan hidup warga yang masih bertahan.
Perwakilan warga Pasar Griya Sukarame, Hasan menjelaskan, sekitar 37 KK warga Pasar Griya Sukarame yang saat ini bertahan untuk saat ini memastikan terlebih dahulu memiliki tempat berteduh seperti membangun tenda.
Baca: Palestina Masuk Grup A, Indonesia Main 4 Kali di Penyisihan Sepak Bola Asian Games 2018
"Dan syukurnya kawan-kawan dari mahasiswa juga coba bantu cari tenda buat berteduh. Nah, kita juga jual rongsok barang-barang sisa penggusuran untuk biaya hidup ditambah donasi kawan-kawan mahasiswa," paparnya, Rabu (25/7).
Persoalan yang dihadapi saat ini pasca penggusuran bukan hanya pihak dari pemkot saja, melainkan ada pihak luar juga yang coba mengambil barang-barang sisa penggusuran seperti: kayu, besi, asbes, dan seng.
Kesulitan lainnya yang dirasakan warga yang bertahan adalah mendapatkan fasilitas mandi, cuci, kaki (MCK) karena tidak adanya fasilitas air.
"Ya kesulitan di sini tidak ada air kan kita mau masak, salat, dan lainnya. Ya solusinya kami minta tetangga di sekitaran area sini seperti dari kantor KPU yang di dekat sini," ucapnya. (eka)