Menjelang Iduladha 2018, Sapi Limosin Tetap Diminati meski Harganya Mahal
Meski hewan kurban tersebut memiliki banderol mahal, setiap Iduladha, peminatnya tidak pernah surut.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Hari Raya Iduladha 2018 semakin dekat. Hari Raya Iduladha jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah.
Pada kalender masehi tahun ini, Hari Raya Iduladha 2018 diperkirakan jatuh pada 22 Agustus.
Walau begitu, kepastian penetapan Hari Raya Iduladha 2018 masih harus menunggu sidang isbat, yang akan digelar Kementerian Agama.
Hari Raya Iduladha juga dikenal dengan Hari Raya Haji.
Selain itu, Hari Raya Iduladha juga dinamakan Idul Kurban.
Baca: Jelang Iduladha 2018, Niat Puasa Tarwiyah dan Niat Puasa Arafah serta Keutamaannya
Menjelang Iduladha 2018, sejumlah pedagang hewan kurban sudah mulai menggelar dagangan mereka.
Satu di antara hewan kurban yang dijual adalah sapi limosin.
Sapi limosin adalah sapi yang memiliki ciri berupa mempunyai ukuran tubuh yang besar dan panjang, bulu berwarna cokelat tua, serta warna sekeliling mata dan bagian lutut ke bawah berwarna sedikit terang.
Meski hewan kurban tersebut memiliki banderol mahal, setiap Iduladha, peminatnya tidak pernah surut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJakarta.com, harga satu ekor sapi limosin berkisar antara Rp 30 juta hingga Rp 60 juta.
Harga tersebut tergantung pada ukuran sapi.
Bahkan, di Kabupaten Madiun terdapat sapi limosin yang memiliki berat 1 ton lebih, dengan banderol harga Rp 75 juta, yang rencananya akan ditawarkan ke Presiden Joko Widodo.

Meski harga sapi limosin berkisar antara Rp 30 juta hingga Rp 60 juta, peminatnya masih banyak.
Baca: Jelang Iduladha 2018, Perhatikan Kriteria Hewan Kurban
Hal itu karena hewan kurban tersebut memiliki daging yang lebih banyak, ketimbang sapi jenis biasa.
"Dagingnya, banyak yang bilang lebih enak. Makanya, banyak orang yang beli. Karena badannya yang besar, dagingnya juga lebih banyak dari sapi biasa," ujarnya.
Walau begitu, ada satu kendala pada sapi limosin, yaitu menaklukkannya saat penyembelihan.
Sebab, hewan kurban tersebut memiliki amukan yang sangat kuat.
Karena itu, ia mengungkapkan, para pembeli sapi limosin harus mampu membuat hewan kurban tersebut santai dan rileks sebelum penyembelihan.
Hal itu agar sapi tersebut tidak mengamuk saat akan disembelih ketika Iduladha.
"Dikasih makan yang banyak, sama sedikit dipijat bagian perutnya. Terus, taruh sapinya sedikit jauh dari tempat sembelih, biar tidak lihat teman-temannya (hewan kurban) disembelih," katanya.
Tawarkan ke Jokowi
Jelang Hari Raya Iduladha 2018, Bupati Madiun, Muhtarom berencana menawarkan sapi jenis limosin kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk dijadikan hewan kurban.
Sapi berusia 2,5 tahun tersebut memiliki berat sekitar 1.030 kilogram (kg) atau 1 ton lebih.
Sapi tersebut merupakan juara kontes ternak yang diselenggarakan Dinas Peternakan Kabupaten Madiun
Adapun, pemilik sapi jenis limosin itu bernama Sukatman, yang merupakan peternak dari Kecamatan Wungu.
"Nanti, saya infokan ke Bapak Jokowi tentang sapi hewan kurban dari Kabupaten Madiun ini. Kalau bisa diambil beliau kan lumayan," kata Muhtarom, sebagaimana dilansir Surya.co.id, Selasa (17/7/2018).
Menurut Muhtarom, setiap tahun, presiden mencari sapi berukuran besar dan berkualitas terbaik, untuk dijadikan hewan kurban.
Karena itu, ia akan mencoba menawarkan sapi terbaik dari Kabupaten Madiun kepada Jokowi, yang memiliki harga jual sekitar Rp 75 juta, untuk jadi hewan kurban Iduladha 2018.
"Ini serius, karena biasanya, pimpinan kita kan mesti mencari lembu atau sapi untuk hewan kurban yang over (besar). Saya tahu, beliau maksudnya juga ingin memotivasi para peternak. Beliau bisa di-WA, kan nanti juga menanggapi," papar Muhtarom. (tribunjakarta)
Simak dan subsribe video Tribun Lampung terbaru.