Blood Moon 2018, Wujud Blood Moon Dilihat dari Bulan

Blood Moon 2018, Wujud Blood Moon Dilihat dari Bulan, Bulan berwarna merah

Editor: taryono
SERAMBI/M ANSHAR Proses Super Blue Blood Moon atau gerhana bulan saat awal (kiri), gerhana bulan total (tengah) dan proses akhir gerhana bulan (kanan) direkam menggunakan lensa teleskop refractor 900 mm di Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Aceh, Rabu (31/01/18) malam. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dini hari nanti, Sabtu (28/07/2018), kita akan menyaksikan gerhana bulan total.

Saat itu, kita (yang berada di Bumi) akan menyaksikan Bulan tertutup bayangan planet kita.

Namun, pernahkah terlintas dalam benak Anda apa yang terlihat dari Bulan ketika gerhana dini hari nanti terjadi?

Pada 2015, Badan Antariksa AS (NASA) membuat video tentang hal ini.

Tidak Berwarna Merah

Dalam video tersebut, terlihat Bumi tidak berwarna merah.

Ini berbeda ketika kita menyaksikan gerhana dari Bumi, Bulan berwarna merah atau kerap disebut blood moon.

Hal itu karena Bulan tidak memiliki atmosfer seperti Bumi.

Bulan berubah merah karena atmosfer Bumi membiaskan, atau menekuk sinar matahari ke arah bulan.

Secara volume, sekitar 80 persen atmosfer Bumi terbuat dari gas nitrogen, atau N2, dan sebagian besar sisanya adalah gas oksigen, atau O2.

Gas-gas ini mengambil sinar matahari putih, yang merupakan campuran dari semua spektrum warna, menyebar di sekitar warna biru dan ungu.

Mata manusia jauh lebih sensitif terhadap warna biru daripada ungu, itulah sebabnya langit tampak biru dan matahari kuning bagi kita pada siang hari.

Saat matahari terbenam atau matahari terbit, sinar matahari yang mencapai mata kita telah melewati lebih banyak gas atmosfer.

Ini secara efektif menyaring warna biru dan membuat cahaya tampak oranye atau bahkan merah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved