Cerita Mahasiswi UIN Lampung Bertemu Ibunya setelah Terpisah 15 Tahun, Ada Peran Presiden Jokowi
Perjuangan Ferdina Nur Fitria (21), mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung tidak sia-sia.
Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Safruddin
Laporan itu mendapat respons positif. Petugas Dubes RI di Amman berhasil menemukan Sarisih.
"Kami akan segera pulangkan Ibu Sarisih kepada keluarganya. Tapi sebelum dipulangkan, kami akan pastikan terlebih dahulu semua hak-haknya terpenuhi," ujar Andy Rachmianto, Duta Besar RI Amman.
Sementara itu, Ferdina menuturkan, pencarian terhadap sang ibu dimulai pada Januari 2018.
Ketika itu, Ferdina mendapat informasi dari temannya, bahwa permasalahan mengenai TKI bisa dilaporkan. Sebelumnya Ferdina mengaku bingung harus ke mana mencari sang ibu.
"Pas dikasih tahu teman, kebetulan di Bandar Lampung ada, BP3TKI. Januari (2018) aku melapor, ngasih surat pengaduan. Katanya bakal diproses, suratnya bakal disampaikan ke KBRI," kata Ferdina kepada Tribun, Minggu.
Namun demikian, Ferdina tidak langsung mendapatkan apa yang diharapkannya.
Lima bulan menunggu, Ferdina tak kunjung mendapatkan informasi lanjutan dari BP3TKI.
Sampai akhirnya, Ferdina mendapat masukan dari seorang temannya untuk mem-viralkan kisahnya tersebut di media sosial.
"Aku sudah dua kali datang ke sana (BP3TKI), katanya masih dicari alamatnya (di Yordania). Cuma tetap aja belum ada perkembangan lagi. Sampai akhirnya teman bilang mau bantu viralin lewat media sosial," ucap Ferdina.
Pascaviral di Facebook, menurut Ferdina, dalam waktu 1x24 jam, ia langsung mendapatkan respons dari KBRI Amman.
Bahkan, perwakilan dari KBRI yang langsung menelepon Ferdina mengkroscek kebenaran apa yang dialaminya.
"Ternyata juga memang berkas pengaduan saya itu sudah sampai di KBRI. Tapi sebenarnya saya gak mau mem-viralkan. Cuma, sebelum (kisah) ini viral, kok kayaknya gak ada respons apa-apa dari pemerintah.
Setelah viral, baru cepat ada tanggapan. Mungkin memang dengan cara ini (viral) saya bisa dapat jalan keluar. Dan ternyata benar," tutur Ferdina.
Sempat Hilang Komunikasi
Sejak berangkat ke Yordania untuk mengadu nasib pada 2003 lalu, Sarisih masih berkomunikasi dengan keluarganya di Lamtim.