Warga Keluhkan Bau Menyengat Kolam Tinja, Tercium Radius 2-3 Km

Warga di sekitar TPA Sampah Bakung, Kecamatan Telukbetung Barat, masih mengeluhkan aroma tak sedap dari TPA.

Editor: Yoso Muliawan
Tribun Lampung/Perdiansyah
Kolam Tinja 

"Anggota DPRD sudah sering menerima keluhan warga. Makanya, kami minta ada solusi tepat untuk mengatasinya," kata Fandi, Minggu (29/7/2018).

Ia menjelaskan, volume sampah di Bandar Lampung mencapai 700-800 ton per hari. Sementara luas TPA Bakung yang sekitar 14 hektare, menurut dia, tidak mampu lagi menampung sampah warga Bandar Lampung.

Terkait penggunaan kaporit oleh PD Kebersihan, Fandi pun menilai langkah itu bukan solusi konkret.

"Tidak masalah. Tapi, itu koan solusi instan, bukan yang konkret dan permanen. Kami menginginkan solusi yang benar-benar komprehensif," tandasnya.

Tidak Memadai

Kepala Unit Pelaksana Teknis TPA Bakung Setiawan Batin mengakui kondisi Kolam Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) saat ini tidak memadai. Termasuk, areal TPA Bakung yang tidak ideal lagi menampung sampah warga Bandar Lampung.

"Dulu, perencanaan awal oleh konsultan, disiapkan hanya untuk 15 meter kubik per hari. Sementara di Bandar Lampung, dalam sehari kadang sampai 70 meter kubik. Makanya luber karena tidak tertampung," ujarnya di ruang kerjanya, Senin (30/7/2018).

Adapun armada mobil penyedot tinja, menurut Batin, ada sekitar 10-12 unit. Dari jumlah tersebut, ungkap dia, armada dari pemerintah, dalam hal ini PD Kebersihan hanya satu unit.

"Mobil penyedot tinja yang beroperasi saat ini lebih banyak dari swasta," kata Batin.

"Sebenarnya untuk armada, masih bisa meng-cover di kota. Sistemnya kan on call (berdasarkan panggilan atau order). Siapa pengen sedot, armada bergerak," sambungnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved