Hindari Padatnya Antrean di Masjidil Haram, Calhaj Dapat Tips dari Kemenag Bandar Lampung

Para calon jemaah haji diimbau berangkat ke Masjidil Haram lebih awal dari waktu salat.

Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Yoso Muliawan
Istimewa
Beberapa calon jemaah haji asal Bandar Lampung dari kelompok terbang 43 menyerahkan koper ke kantor Kemenag Bandar Lampung, Jumat (3/8/2018). 

LAPORAN REPORTER TRIBUN LAMPUNG EKA AHMAD SHOLICHIN

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Para calon jemaah haji diimbau berangkat ke Masjidil Haram lebih awal dari waktu salat. Ini untuk menghindari kepadatan antrean di Masjidil Haram saat menunaikan ibadah haji 1439 H.

Imbauan itu disampaikan Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Bandar Lampung Abdul Basid, Jumat (3/8/2018).

"Terkait penyesuaian waktu keberangkatan ke Masjidil Haram, calhaj sebaiknya berangkat lebih awal, satu atau dua jam sebelum waktu salat," pesan Basid.

"Dan saat kembali dari Masjidil Haram ke pemondokan, sebaiknya lebih lambat satu atau satu setengah jam setelah waktu salat," sambungnya.

Bagi calhaj yang sudah tiba di pemondokan dan hendak menunaikan umrah perdana (umrah qudum), Basid berharap pelaksanaannya tidak berbarengan untuk satu kloter. Selain itu, pelaksanaannya diharapkan di luar waktu salat.

"Dan bagi yang hendak menunaikan salat Jumat di Masjidil Haram, agar berangkat sebelum pukul 10.00 Waktu Arab Saudi," jelas Basid.

"Lalu, kembali setelah pukul 15.00 Waktu Arab Saudi. Sebab, antara pukul 10.00 sampai 15.00, terminal tutup," imbuhnya.

Sejauh ini, sudah lima kloter calhaj asal Bandar Lampung yang berangkat ke Tanah Suci dari total 10 kloter. Basid mengungkapkan, lima kloter itu masing-masing kloter 7, 14, 32, 33, dan 37.

Pada hari ini, Sabtu (4/8/2018), sebanyak 86 calhaj akan diberangkatkan. Para calhaj yang tergabung dalam kelompok terbang 43 ini menyerahkan koper ke kantor Kemenag Bandar Lampung pada Jumat.

"Para calhaj kloter 43 menyerahkan koper dan besok pagi (hari ini) pukul 08.00 WIB masuk Asrama Haji (Rajabasa, Bandar Lampung)," kata Basid.

Jumlah keseluruhan calhaj kloter 43 sebenarnya 87 orang. Namun, satu orang menunda keberangkatan.

Siti Humaiyah, calhaj yang menunda keberangkatan tersebut, ingin berangkat bareng suaminya pada tahun 2019 mendatang.

"Para calhaj kloter 43 ini merupakan gabungan antara calhaj asal Bandar Lampung, Pesawaran, dan Lampung Tengah," ujar Basid.

Sejauh ini, kondisi para calhaj khusus asal Bandar Lampung dalam kondisi baik di Tanah Suci.

Aktivitas terkini para calhaj, jelas Basid, menunaikan salat berjamaah di Masjidil Haram atau masjid-masjid terdekat dari hotel tempat menginap.

"Mereka masih menunggu wukuf di Arafah yang akan diberangkatkan mulai 8 Dzulhijjah 1439 Hijriah, mulai jam 7 pagi Waktu Arab Saudi," kata Basid.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved