Tolak Imunisasi Campak dan MR, Ini Risiko Penyakit Serius yang Mengancam Jiwa Anak
Kalau ada obat, vaksin, tapi dia tidak halal, tapi tidak ada yang lain lagi dan itu diperlukan, kan ada caranya untuk tetap bisa digunakan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Permintaan MUI Lampung untuk menunda pelaksanaan vaksinasi campak dan Measles Rubella (MR) langsung ditindaklanjuti Pemerintah Kota Metro.
Ternyata penundaan pemberian vaksin yang belum mendapat sertifikasi halal dari MUI itu juga dilakukan sejumlah pemerintah daerah di Indonesia.
Apa sebenarna risiko jika Imunisasi Measles dan Rubella tak dilaksanakan?
Baca: Wali Kota Metro: Saya Baru Tahu Belum Halal, Saya Minta Dinas Kesehatan Tunda Imunisasi MR
Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang menggalakakkan kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) mengungkap bahanyanya jika imunisasi ini tak dilakukan.
1. Campak Bisa Sebabkan Kematian, pencegahan melalui imunisasi MR
Imunisasi Measles dan Rubella (MR) ini merupakan sesuatu hal yang penting untuk memberi perlindungan (kekebalan spesifik) dari bahaya dua penyakit berbahaya tersebut.
''Campak bisa berdampak hingga kematian. Masih banyak daerah di Indonesia yang melaporkan kasus Campak,'' tutur Menteri Kesehatan Nila Moeloek saat meninjau pelaksanaan kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) di MTs Negeri 1 Makassar, Rabu sore (1/8).
Baca: MUI Lampung: Setop Imunisasi Campak MR, Vaksin Tak Jelas Kehalalannya Adalah Haram!
Data Kementerian Kesehatan selama tahun 2010-2017 mencatat sejumlah 27.834 kasus Campak dilaporkan.
Tentu masih belum lekang dari ingatan kita bahwa beberapa waktu lalu terjadi kejadian luar biasa (KLB) di Suku Asmat Papua yang mengakibatkan ratusan anak meninggal akibat terserang Campak.
Menurut Menkes, gejala Campak masih dapat jelas terlihat, misalnya mengalami demam tinggi, matanya merah dan timbul infeksi sehingga melekat dan tidak terbuka (kelopaknya) lagi.
Anak itu dapat mengalami gangguan penglihatan bahkan menjadi buta bilapun selamat.
Namun yang lebih ditakutkan adalah perburukan bahkan hingga kematian.
2. Rubella Bisa Menyebabkan Kelainan pada anak
Saat ini, terdapat satu lagi penyakit yang perlu diperkenalkan kepada masyarakat, yakni penyakit Rubella dan dampaknya luar biasa.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan.
Data Kementerian Kesehatan pada 2013-2017 mencatat sejumlah 31.449 kasus Rubella telah dilaporkan.
''Rubella bisa menyebabkan kelainan pada anak dan tidak bisa kita obati. Kita tidak bisa matikan virus yang sudah masuk ke dalam tubuh,'' ungkap Menkes.
3. Virus Rubella Bisa Menyebar
Pada kesempatan tersebut pula, Menkes Nila Moeloek meluruskan anggapan salah di masyarakat yang menyatakan bahwa anak laki-laki tidak akan terinfeksi. Rubella bisa menyerang siapa saja dengan gejala yang tidak spesifik (tidak jelas).
''Itu salah besar. Baik anak laki-laki maupun perempuan bisa terkena Rubella'', pungkas Menkes.
Penyakit Rubella mudah menular, akan tetapi yang menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat adalah efek teratogenik apabila rubella ini menyerang pada wanita hamil terutama pada masa awal kehamilan.
Infeksi rubella pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan permanen pada bayi yang dilahirkan atau dikenal dengan Congenital Rubella Syndrome (CRS).
''Kalau kebetulan anak yang sakit Rubella ini dekat dengan ibu hamil, apalagi terkenanya di trimester pertama atau saat janin terbentuk, gejalanya juga tidak spesifik. Mungkin hanya demam ringan, padahal itu Rubella, anak yang dikandungnya bisa terlahir dengan kecacatan.'' tambah Menkes.
4. Tuli, Buta dan Kelainan Jantung
Kelainan akibat Rubella disebut dapat berupa ketulian, gangguan penglihatan bahkan kebutaan, hingga kelainan jantung.
Dalam hal bayi lahir dengan katarak misalnya, Menkes menerangkan bahwa operasi mengangkat katarak bisa dilakukan tetapi mengatasi gangguan penglihatannya sangat sulit.
''Dampak dari Rubella ini sangat luar biasa. Saya kira kita harus memikirkan dampak dan akibat yang terkena apabila kita menolak imunisasi'', tandas Menkes.
5. Solusi dari MUI
Ketua Majelis Ulama Indonesia ( MUI) Ma'ruf Amin memastikan, pihaknya sedang membahas persoalan pro kontra mengenai vaksin Measles dan Rubella (MR).
"Kami sedang membicarakannya. Insya Allah tidak ada masalah krusial soal itu," ujar Ma'ruf saat dijumpai di Istana Presiden, Jakarta, Rabu (1/8/2018).
Ma'ruf sekaligus membenarkan bahwa MUI belum memberikan vaksin itu dengan label halal.
Meski demikian, Ma'ruf mengatakan bahwa meskipun belum diberikan label halal, sebuah obat atau vaksin tetap dapat digunakan masyarakat dengan metode yang lain.
"Kalau ada obat, vaksin, tapi dia tidak halal, tapi tidak ada yang lain lagi dan itu diperlukan, kan ada caranya untuk tetap bisa digunakan," ujar Ma'ruf.
Meski belum diketahui apa solusi terkait pro kontra vaksin tersebut, Ma'ruf memastikan akan juga berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan guna mencari jalan keluarnya.(*)