Gempa Lombok Terasa hingga Malang, Warga Tiba-tiba Pusing

Musripan mengatakan, goncangan yang terjadi di Malang akibat gempa yang berpusat di Lombok Utara.

Shutterstock
Ilustrasi gempa. 

"Ini karena tsunami hanya setinggi 13 cm dan ini tak signifikan. Sehingga, warning tsunami berakhir," jelasnya.

Sebelumnya, BMKG menyatakan gempa Lombok memunculkan potensi tsunami terjadi di pantai Lombok Barat bagian utara dengan status waspada, dan pantai Lombok Timur bagian Utara dengan status waspada.

BPBD telah memerintahkan masyarakat untuk menjauh dari pantai.

Gempa dirasakan di Pulau Lombok, Pulau Sumbawa, Pulau Bali hingga Jawa Timur bagian Timur.

Guncangan sangat keras dirasakan di Kota Mataram.

Masyarakat berhamburan keluar rumah.

Masyarakat berlalu lalang di jalan dengan kondisi gelap karena listrik padam

Warga Berlarian

Warga Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) langsung berlari ke luar rumah untuk menyelematkan diri, saat terjadi gempa bermagnitudo 7 skala Richter, Minggu (5/8/2018).

"Tadi gempanya kencang banget, sampai nangis. Lampu mati, anak-anak trauma," kata Septy, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Mataram, Minggu (5/8/2018).

Padamnya listrik semakin membuatnya panik.

Dia dan keluarga hanya mendengarkan suara pengumuman dari masjid.

Dia pun segera menuju ke masjid terdekat.

Reporter KompasTV juga melaporkan hal yang sama bahwa warga berlari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri saat gempa terjadi.

Mereka berlarian ke tempat yang dianggap aman, di antaranya masjid.

"Beberapa gedung di Mataram mengalami pecah kaca, dan genteng rumah-rumah juga pecah," kata Fitri, reporter KompasTV.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved