Warga Lari ke Luar Rumah Sambil Teriak Hidup, Gempa di Lombok Terasa hingga Bali
Warga Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) langsung berlari ke luar rumah untuk menyelematkan diri, saat terjadi gempa
Gempa berpusat di 8.25 LS,116.49 BT, sekitar 27 km di arah timur laut. Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer.
Rumah Rusak
Rumah warga yang berada di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara sebagian besar hancur karena gempa.
Seorang warga setempat, Ahmad Zohri dalam wawancara dengan KompasTV mengatakan, warga desa masih bertahan di lokasi kejadian.
"Semuanya rata dengan tanah. Kejadiannya malam, dan warga masih trauma semua. Warga tidak bisa bergerak," kata Ahmad Zohri.
Dia juga mengungkapkan, jalanan terpantau sepi.
Lalu lalang warga tidak ada.
Petugas serta ambulans pun tidak terlihat di wilayah tersebut.
"Tidak ada angkutan yang lewat, ambulans tidak ada yang lewat. Listrik juga masih padam," lanjut Zohri.
Sementara, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, gempa berpotensi tsunami.
Tetapi, tinggi gelombang diprediksi maksimal 0,5 meter.
Warga Diminta Jauhi Pantai
Sutopo mengatakan, peringatan dini tsunami telah diaktivasi.
Waktu kedatangan tsunami diperkirakan pada Minggu (5/8/2018) pukul 18.48.35 WIB.
"Peringatan dini tsunami telah diaktivasi. Potensi tsunami terjadi di pantai Lombok Barat bagian utara dengan status waspada dan pantai Lombok Timur bagian Utara dengan status Waspada," katanya, dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Minggu.