Warga Lari ke Luar Rumah Sambil Teriak Hidup, Gempa di Lombok Terasa hingga Bali

Warga Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) langsung berlari ke luar rumah untuk menyelematkan diri, saat terjadi gempa

Shutterstock
Ilustrasi gempa. 

Sutopo mengatakan, status waspada artinya pemda yang berada di status tersebut memperhatikan peringanan dini, dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai.

Kemungkinan, air laut akan naik ke daratan tetapi kedalaman berkisar kurang dari 0,5 meter.

"BPBD telah memerintahkan masyarakat untuk menjauh dari pantai," ucapnya.

Ia menjelaskan, gempa dirasakan di Pulau Lombok, Pulau Sumbawa, Pulau Bali hingga Jawa Timur bagian Timur.

Guncangan sangat keras dirasakan di Kota Mataram.

Masyarakat berhamburan ke luar rumah.

Masyarakat berlalu lalang di jalan dengn kondisi gelap karena listrik padam.

Selain itu, guncangan gempa susulan dirasakan.

Hingga saat ini, telah ada 14 kali gempa susulan.

Berdasarkan laporan BMKG, kata Sutopo, telah ada tsunami dengan ketinggian tsunami yang masuk kedaratan 10 cm dan 13 cm.

Diperkirakan, maksimum ketinggian tsunami 0,5 meter.

Waktu peringatan dini hingga BMKG menyampaikan pengakhiran peringatan tsunami.

Intensitas gempa di Kota Mataram VIII MMI, Karangasem VI MMI, Ubud V MMI, Denpasar IV MMI, Kuta IV MMI, Tabanan V MMI, Singaraja III MMI, Negara IV MMI, Banyuwangi III MMI, Jember III MMI, dan Malang II MMI.

"Dengan melihat kondisi tersebut, diperkirakan kerusakan bangunan banyak terjadi terjadi di Kota Mataram. Umumnya, bangunan-bangunan yang dibangun dengan kurang memperhatikan konstruksi tahan gempa, akan mengalami kerusakan jika terkena guncangan gempa dengan intensitas di atas VI MMI. Apalagi saat ini, di Kota Mataram, intensitas gempa VIII MMI," ucapnya.

Dirasakan di Bali

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved