Waspada! Usai Dituntut 20 Tahun Penjara, Tahanan Kasus Asusila Berhasil Melarikan Diri
Waspada! seorang tahanan yang terlibat kasus asusila berhasil melarikan diri.Siapa yang harus bertanggungjawab.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TULANGBAWANG - Waspada! seorang tahanan yang terlibat kasus asusila berhasil melarikan diri.
Kejadian ini baru diketahui setelah semua tahanan usai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Menggala Kamis lalu.
Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Bawang Latak Menggala, Wawan Irawan membenarkan adanya salah satu tahanan kabur.
"Satu tahanan titipan Kejaksaan Negeri Menggala atas nama Eko Susanto (28) informasinya melarikan diri usai sidang," papar Wawan didampingi Kepala Satuan Keamanan Rutan Ade Hari Setiawan yang dikonfirmasi wartawan, Jumat (10/8).
Eko Susanto terlibat kasus tindak asusila dan berstatus tahanan titipan Kejaksaan Negeri Menggala.
Baca: Pasar Pulung Kencana Terbakar, Pemkab Tubaba Segera Bangun Kios Baru
Eko kabur usai menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Negeri (PN) Menggala, Kamis (9/8) siang.
Informasi yang dihimpun Tribun, Eko dituntut 20 tahun penjara oleh jaksa penuntut umum.
Wawan menjelaskan bahwa tahanan yang menjalani persidangan di PN Menggala berjumlah 21 orang.
Di mana saat penjemputan oleh pihak Kejaksaan dari Rutan Menggala pukul 11.30 WIB, ada 20 tahanan yang dibawa.
Kemudian pihak Kejaksaan kembali menjemput satu tahanan, sehingga total ada 21 tahanan yang dibawa ke PN Menggala.
"Tapi nyatanya saat dibawa pulang kembali ke Rutan Bawang Latak Menggala, jumlahnya berkurang menjadi 20 tahanan. Diduga satu tahanan berhasil melarikan diri usai menjalani persidangan di PN Menggala," ungkap Wawan.
Menurutnya, tahanan tersebut diduga kabur Kami sore sekitar pukul 17.00 WIB.
Baca: Debu Pembakaran Tebu PT SGC Masuk Rumah Warga, Massa Geruduk Kantor Bupati Tuba
Terkait hal itu, pihaknya telah menyerahkan sepenuhnya tahanan tersebut ke Kejaksaan Negeri Menggala.
Menurut Wawan, pihak Kejari Menggala yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
"Kronologisnya bagaimana tanya ke kejaksaan saja. Mereka yang lebih tahu, karena di saat kejadian tahanan tersebut berada di PN Menggala, bukan di rumah tahanan," tambah Ade Hari Setiawan, Kepala Satuan Pengamanam Rutan Menggala.