Ada yang Tak Biasa di Makam Gus Dur pada HUT Kemerdekaan ke-73 RI
Ada yang Tak Biasa di Makam Gus Dur pada HUT Kemerdekaan ke-73 RI, Lihat Baik-baik
Sedangkan pidato upacara dibacakan oleh Rachmawati.
Dia bercerita sekilas mengenai perjuangan Indonesia melawan penjajahan.
"Bung Karno mengatakan bahwa Proklamasi merupakan jembatan emas menuju keterwujudan RI dan menuju keterwujudan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur," ujar Rachma.
“Jalan mana yang harus ditempuh?” Rachmawati bertanya dan menjawabnya sendiri. Pertama adalah jalan sama rasa sama bahagia, dan sama rata sama tangis.
"Pada hari ini, peringatan HUT RI bertepatan dengan tahun politik. RI akan menghadapi tahun Pemilu, pemilu serentak untuk memilih presiden dan wapres.”
Untuk itu, Rachma mengingatkan seluruh rakyat Indonesiaa agar tidak salah memilih pemimpin.
Rachma juga berpesan agar peserta dan undangan upacara HUT RI ke 73 itu tidak salah memilih pemimpin yang menjadi antek kepentingan asing.
“Jangan memilih pemimpin yang berpaham neoliberalis," ujar adik dari Megawati Soekarnoputri ini.
Upacara itu juga dihadiri Ketua Dewan Penasihat Partai Amanat Nasional Amien Rais dan bakal calon anggota legislatif PAN, Eggy Sudjana.
Makam Gus Dur
HUT Ke-73 RI juga diperingati di Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Pengurus dan santir tabur bunga di makam almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Menariknya, makam presiden ke-4 RI ini penuh dengan bunga yang warnanya tak ubahnya bendera Indonesia: merah putih.
Salah seorang Pengurus Pesantren Tebuireng Teuku Azwani mengungkapkan, pemandangan tersebut memang tidak seperti sebelum-sebelumnya.
Meski pada makam cucu Hadratussyeh KH Hasyim Asy'ari ini ditemui hampir setiap hari tak lepas dari taburan bunga para penziarah.
