Detik-detik Kain Kiswah Penutup Kakbah Tersingkap Akibat Angin Kencang, Tonton Videonya

Detik-detik kain kiswah yang menutupi Kakbah tersingkap akibat badai Minggu (19/8/2018) terekam video.

Editor: Safruddin
Twitter
Kain Kiswah tersingkap akibat badai 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Detik-detik kain kiswah yang menutupi Kakbah tersingkap akibat badai Minggu (19/8/2018) terekam video.

Dalam foto dan video yang beredar di media sosial, terlihat bagian Kakbah yang biasanya tertutup kini nampak jelas.

Terpaan angin kencang pun terlihat menghantam para jemaah yang berada di sekitar Kakbah.

Melansir TribunJabar dari Kompas.com, badai pasir dan hujan diperkirakan masih akan terjadi di Arafah hingga Senin (20/8/2018) dibarengi kelembaban suhu tinggi.

Badan Meteorologi dan Perlindungan Lingkungan Arab Saudi dalam rilisnya menjelaskan, badai pasir dan hujan diperkirakan akan terjadi di Mekkah pada Senin malam.

Juru bicara Hussain al-Qahtai mengatakan bahwa fluktuasi cuaca akan berlanjut hingga puncaknya pada Senin sore.

Selain itu, sejumlah wilayah Arab Saudi akan terasa sangat panas mencapai 43 derajat Celcius dengan kelembaban 65 persen.

Terkait cuaca ekstrem ini, juru bicara Direktorat Pertahanan Sipil Kolonel Muhammd Al-Qamash mengungkapkan bahwa badai pasir di Arafah tak akan mengganggu jalannya ibadah haji.

"Ada sedikit kerusakan pada tenda para jamaah tetapi sudah diperbaiki. Kondisi secara keseluruhan di Tanah Suci amat stabil," ujar Al-Qamash.

Seputar Kiswah Kakbah dan Keistimewaannya

Kiswah dalam bahasa Arab mengandung arti 'selubung' -kain yang untuk menutupi peti-.

Dalam buku The Power Of Kabah karya Zainurrofieq, Lc., disebutkan bahwa penggantian kiswah dilakukan setiap tanggal 9 Dzulhijjah. Saat semua jemaah haji berada di Padang Arafah untuk melakukan wukuf.

Buku itu juga menyebut adanya dua versi terkait muasal kiswah.

Baca: Selain Salat Idul Adha dan Ibadah Kurban, Ini Amal-Amalan di Bulan Dzulhijah

Ada yang mengatakan bahwa kain 'baju' Kakbah itu pertama diberikan oleh Nabi Ismail.

Ada pula yang mengatakan bahwa kiswah pertama kali disiapkan oleh penguasa dari Yaman bernama As'ad Al-Humairi.

Mesir tak menyuplai Kiswah Kakbah sejak pengerjaannya diambil alih Raja Abdul Aziz dari Dinasti Suud pada 1924 M.

Pabrik pembuatan Kiswah pun didirikan di Kota Mekkah dan pertama kali menghasilkan penutup Kakbah pada 1926 M.

Kiswah sempat kembali diproduksi di Mesir tahun 1935 hingga 1963 M. Hal itu dilakukan menyusul adanya perjanjian antara pemerintah Mesir dan Arab Saudi.

Baca: Niat Puasa Arafah dan Nilai Pahala yang Bisa Didapat

Setelah itu, Kiswah kembali dibuat di Arab Saudi.

Banyak faktor yang menjadikan Kiswah begitu istimewa.

Selain sebagai penutup Kakbah yang jadi kiblat umat Muslim, kiswah berbahan sutera murni seberat 670 kg dan diberi warna hitam.

Faktor yang membuat Kiswah istimewa adalah tulisan kaligrafi yang dijahit menggunakan benang emas seberat 15 kg.

Adapun hal lainnya adalah soal kelangkaan Kiswah yang tak bisa didapat sembarang orang.

Baca: Vaksin Rubella Positif Mengandung Babi dan Organ Manusia, Simak Kata MUI

Disebutkan dalam buku The Power Of Kabah, Kiswah merupakan buatan manusia semata yang tidak mengandung kekuatan apapun.

Berkaca pada masa lalu, kiswah lama dibagi-bagikan kepada jemaah haji yang menginginkan.

Namun hal itu lantas dilarang oleh pemerintah Arab.

Kiswah yang sudah tidak terpakai pun akhirnya disimpan di museum.

Selain untuk diperlihatkan kepada orang-orang, penyimpanan kiswah itu juga bertujuan menghindari adanya perilaku syirik. (Buku The Power Of Kabah. Zainurrofieq Lc. Spirit Media Press: 2016)

 

 
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved