Asal Usul Sebutan Cebong dan Kampret, Abu Janda Bilang Kedua Pihak Banyak Sebar Hoaks

Hal tersebut disampaikan aktivis media sosial Permadi Arya alias Abu Janda, dalam acara

Youtube ILC
Abu Janda. 

Terkait radikalisme ulama, Abu Janda menyebut, hal tersebut adalah hoaks.

"Itu gara-gara ada satu ustaz yang melakukan kriminal, padahal cuma satu ustaz, dan 10 ribu ustaz aman," ujar Abu Janda.

Ia pun bercerita mengenai maraknya perang di media sosial selama empat tahun terakhir.

Bahkan, sebutan cebong untuk pendukung Jokowi dan kampret untuk sebutan pendukung oposisi, dibuat melalui media sosial.

"Itu asal muasal cebong karena, maaf ya, Pak Jokowi disebut Jokodok, dan anaknya disebut cebong," terang Abu Janda.

Sedangkan, lanjut Abu Janda, julukan kampret dianalogikan pikiran para pendukung oposisi, yang selalu memandang buruk pemerintahan Jokowi.

"Kampret kan tidurnya kebalik, jadi otaknya kebalik, mikirnya kebalik, akalnya kebalik. Pak Jokowi bagus dibilang jelek," ujarnya.

Ia tak memungkiri bahwa kedua pihak, pendukung pemerintahan Jokowi dan oposisi, banyak menebar hoaks di media sosial selama empat tahun terakhir.

Maka seharusnya, polisi bertindak tegas.

Apalagi saat ini, Abu Janda menerangkan, memasuki tahapan Pilpres 2019, penyebaran hoaks di media sosial semakin parah.

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul "Perang di Medsos, Abu Janda Ceritakan Asal Muasal Sebutan Kampret dan Cebong".

---> Jangan lupa subscribe Channel YouTube Tribun Lampung News Video

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved