Jalan Lingkungan Akses Warga ke Pasar Untung Suropati 10 Tahun Tak Tersentuh Aspal
Kondisi Jalan RA Basyid, Gang BDNI, Kelurahan Labuhan Dalam, Tanjung Senang, cukup memprihatinkan.
Penulis: Romi Rinando | Editor: Yoso Muliawan
LAPORAN REPORTER TRIBUN LAMPUNG ROMI RINANDO
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kondisi Jalan RA Basyid, Gang BDNI, Kelurahan Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung, cukup memprihatinkan. Sudah 10 tahun lebih, tepatnya sejak tahun 2007, jalan lingkungan yang menjadi akses warga ke Pasar Untung Suropati itu tak tersentuh aspal.
"Kalau musim kemarau gini, jalan penuh debu. Sementara kalau musim hujan, jalan jadi becek," kata Sucipto, warga setempat, Minggu (26/8/2018).
Prapto, warga lainnya, menyatakan warga sudah pernah mengajukan usul pengaspalan jalan sepanjang 500 meter dengan lebar 6 meter tersebut. Pasalnya, fungsi jalan itu penting sebagai penghubung warga Lingkungan I dan II yang berjumlah sekitar 200 kepala keluarga, menuju Pasar Untung Suropati.
"Usulan bahkan sejak zaman Wali Kota Eddy Sutrisno sampai sekarang. Melalui beberapa kali musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan), termasuk lewat anggota DPRD (Bandar Lampung) dari dapil (daerah pemilihan) sini. Tapi, sampai sekarang tidak ada respons," ujar Prapto.
Warga pun berharap Pemkot Bandar Lampung melalui instansi terkait segera merespons harapan tersebut.
"Kami minta jalan ini diaspal, cuma itu. Untuk jembatan, di sini sudah dibangun. Tapi untuk jalan, belum juga mulus dari tahun 2007 sampai sekarang. Beda dengan di tempat lain," ujar Prapto.
Selain jalan belum tersentuh aspal, ada pula keluhan soal kondisi jalan bergelombang. Beberapa pengguna jalan merasa tidak nyaman dengan adanya benjolan aspal di Jalan Ratu Dibalau, Tanjung Senang.
"Kalau enggak hati-hati, bisa bahaya. Apalagi kalau jalannya malam hari, benjolan aspal itu enggak kelihatan. Sudah sering pengendara hampir kecelakaan," ungkap Sulistiyono, warga Tanjung Senang.
Pantauan Tribun Lampung, kondisi di sepanjang Jalan Ratu Dibalau cukup mulus. Namun, di beberapa titik tampak bergelombang. Aspal seperti ambles, ada pula yang membentuk benjolan. Ini terasa antara lain di depan minimarket, depan tempat usaha jasa pengiriman barang, berlanjut ke arah Kecamatan Jati Mulyo, Lampung Selatan.
"Pemerintah harus segera tanggap. Jangan biarkan kondisi ini sampai akhirnya makan korban. Lebih baik mencegah daripada mengobati," kata Sulistiyono.
Hingga berita ini turun, Tribun Lampung belum berhasil mengonfirmasi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bandar Lampung Iwan Gunawan. Panggilan Tribun tidak diangkat, meskipun nomor ponselnya aktif. Pesan singkat yang dikirim juga belum dibalas.