Berita Lampung

Pertamina EP Akan Survei Seismik 2D untuk Pastikan Potensi Migas di Lampung

Pertamina EP akan melakukan survei seismik 2D untuk mencari potensi minyak dan gas bumi (migas) di Lampung.

Penulis: Riyo Pratama | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama
SURVEI SEISMIK 2D - Staf Khusus Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Nanang Abdul Manaf dan Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal saat diwawancarai seusai Rapat Koordinasi dan Focus Group Discussion (FGD) Persiapan Survei Seismik 2D di Wilayah Kerja Migas Pertamina EP Provinsi Lampung, Selasa (12/8/2025). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pertamina EP (Wilayah Kerja Sumbagsel Area 1) akan melakukan survei seismik 2D di lima kabupaten Provinsi Lampung untuk mencari potensi minyak dan gas bumi (migas).

Lima kabupaten tersebut meliputi Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Way Kanan.

Rencana ini terungkap dalam Rapat Koordinasi dan Focus Group Discussion (FGD) Persiapan Survei Seismik 2D di Wilayah Kerja Migas Pertamina EP Provinsi Lampung, Selasa (12/8/2025).

Staf Khusus Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Nanang Abdul Manaf, menjelaskan kegiatan ini merupakan tahap awal eksplorasi hulu migas untuk memastikan ada tidaknya potensi migas di Lampung.

“Kami memulai dari kegiatan eksplorasi untuk memastikan apakah di Lampung ada potensi migas. Selama ini, data sekunder menunjukkan ada indikasi, tapi untuk membuktikannya kita perlu data seismik 2D,” ujar Nanang.

Menurutnya, survei ini akan menjawab dua pertanyaan utama, apakah terdapat cekungan yang cukup untuk menghasilkan hidrokarbon, dan apakah volumenya layak dikembangkan secara komersial.

“Nanti kalau semua terjawab, barulah dilakukan pengeboran. Biayanya cukup mahal, kedalamannya bisa 2.000 sampai 3.000 meter. Kalau tidak hati-hati bisa dry hole (sumur kering), itu lumayan biayanya,” katanya.

Nanang menambahkan, survei seismik 2D ini menjadi langkah awal sebelum pengeboran. Jika ditemukan potensi, akan dilanjutkan dengan pengeboran atau survei seismik 3D hingga diyakini layak dikembangkan.

Berdasarkan data sebelumnya, ada indikasi potensi migas di Lampung, namun volumenya masih harus dibuktikan.

Survei direncanakan berlangsung selama enam bulan, tergantung kondisi lapangan.

“Kalau lancar tidak ada kendala, enam bulan. Tapi kalau ada bencana alam atau gangguan cuaca seperti hujan besar, bisa mundur satu hingga dua bulan,” jelasnya.

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyambut baik langkah yang tertahan sejak 2012 ini.

Ia berharap survei berjalan lancar dan dapat memberikan hasil positif bagi daerah.

“Kami bersama para bupati bersemangat. Mudah-mudahan seismik ini berjalan baik, lancar, tenteram, dan menghasilkan temuan yang bagus agar bisa segera dimanfaatkan,” kata Mirza.

(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama) 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved