Pedagang Pasar Way Kandis Keluhkan Tarif Sewa Kios Naik

Sebanyak 20 pedagang di Pasar Perumnas Way Kandis, Bandar Lampung, mengeluhkan kenaikan tarif sewa kios.

Editor: Yoso Muliawan
Tribun Lampung/Bayu Saputra
Pasar Way Kandis 

LAPORAN REPORTER TRIBUN LAMPUNG BAYU SAPUTRA DAN EKA AHMAD SHOLICHIN

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sebanyak 20 pedagang di Pasar Perumnas Way Kandis, Bandar Lampung, mengeluhkan kenaikan tarif sewa kios. Mulai Agustus 2018, tarif sewa kios naik menjadi Rp 132 ribu dari Rp 120 ribu per bulan.

Sebagai catatan, tarif sewa kios Rp 120 ribu pun sudah merupakan kenaikan sejak Juni 2018. Sebelumnya, tarif sewa kios di Pasar Way Kandis hanya Rp 40 ribu per bulan.

Musawir, pedagang Pasar Way Kandis, menyatakan keberatan dengan tarif sewa kios tersebut. Ia menilai tarif sewa kios Rp 132 ribu, termasuk Pajak Penghasilan (PPh), terbilang mahal.

"Kenaikan tarif sewa kios ini tiba-tiba, tanpa (musyawarah) mufakat dulu dengan kami sebagai pedagang. Ini sangat memberatkan," keluh Musawir di kiosnya, Minggu (26/8/2018).

Para pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pasar Perumnas Way Kandis (P4WK) telah melayangkan surat resmi terkait kenaikan tarif sewa kios. Surat itu tertuju kepada Perusahaan Daerah Pasar Tapis Berseri selaku pengelola pasar.

Setidaknya ada delapan poin harapan para pedagang melalui surat bernomor 05/PG P4WK/VIII/2018. Satu di antaranya, para pedagang meminta tarif sewa kios turun dari Rp 132 ribu menjadi Rp 77 ribu, termasuk PPh. Pedagang pun meminta instansi terkait bermusyawarah dengan pedagang apabila ingin melakukan perubahan tarif sewa kios.

Selain itu, para pedagang berharap adanya peningkatan pelayanan dari Perusahaan Daerah Pasar Tapis Berseri agar pedagang dan pembeli nyaman bertransaksi di Pasar Way Kandis.

Mereka juga meminta instansi berwenang turun ke pasar untuk menganalisis harga barang di pasar dengan tujuan merangsang minat masyarakat berbelanja di pasar tersebut.

Novis Pawarman selaku penerima kuasa dari Ketua P4WK A Damrin untuk penyelesaian polemik sewa kios pasar menyatakan, para pedagang keberatan dengan kenaikan taris sewa.

"Sementara, kenaikan tarif sewa kios ini tidak berimbang dengan peningkatan pelayanan," ujarnya.

Sesuai Perwali

Direktur Umum PD Pasar Tapis Berseri Bandar Lampung Rifa'i membenarkan kenaikan tarif sewa kios tersebut. Ia memastikan, perubahan tarif telah sesuai dengan Peraturan Wali Kota (Perwali) Bandar Lampung.

"Sudah ada perwali-nya. Kenaikan tarif sewa kios itu sudah yang terendah. Sebab, Pasar Perumnas Way Kandis kategorinya pasar golongan C," kata Rifa'i melalui ponsel, Minggu.

Kebijakan menaikkan tarif sewa kios di Pasar Way Kandis, menurut Rifa'i, telah sesuai dengan kondisi ekonomi warga setempat.

"Kenaikan tarif itu bukannya tanpa dasar. Tapi, kondisi ekonomi masyarakat sudah membaik," ujarnya.

Kelola Anggaran Lebih Efektif

Secara umum, menurut dosen Fakultas Ekonomi Universitas Bandar Lampung Erwin Octavianto, pengelolaan pasar khususnya di Bandar Lampung memang memerlukan pembenahan.

Dewasa ini, Erwin menjelaskan, kegiatan pasar terbagi menjadi dua jenis, yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan, baik dari sisi pelayanan maupun harga.

"Khusus pasar tradisional, pengelolaannya harus menjadi perhatian bersama. Kondisi saat ini, pengelolaan pasar tradisional di Bandar Lampung cukup buruk. Baik dari sisi lingkungan maupun penataannya yang semrawut. Jika pola pengelolaan serta penataannya tidak berubah, maka keberadaan pasar tradisional bisa terancam," kata Erwin, Minggu.

Perubahan tarif sewa kios bagi pedagang di pasar tradisional pun, menurut Erwin, harus berbarengan dengan pembenahan pola pengelolaan.

"Apabila tarif sewa kios meningkat tetapi pola pengelolaan dan penataan tidak berubah, maka itu sangat salah," ujar Erwin. "Tidak arif jika pihak pengelola hanya memikirkan profit tanpa memikirkan penataannya," sambung Erwin.

Erwin pun menilai, pembenahan pola pengelolaan tidak selalu dengan cara menaikkan tarif sewa kios untuk para pedagang.

"Bisa misalnya, dengan mengelola anggaran yang ada menjadi lebih efektif," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved