Sambut Kereta Pariwisata di Lampung, PT KAI: Benahi Dulu Infrastrukturnya
Jadi infrastruktur harus disiapkan terlebih dulu, seperti double track, short cut (lingkar luar) pemisahan kereta api barang dengan kereta penumpang.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Eka Achmad Solihin
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA - Deputi Kepala PT KAI Divre IV Tanjungkarang Asdo Artri Viyanto menanggapi positif rencana Lampung menjadi target pengembangan kereta pariwisata.
Namun, kata dia, yang perlu dibenahi dan dipersiapkan untuk mewujudkan rencana itu adalah infrastruktur yang memadai.
"Jadi infrastruktur harus disiapkan terlebih dulu, seperti double track, short cut (lingkar luar) pemisahan kereta api barang dengan kereta penumpang, supaya trafiknya lebih baik," papar Asdo, Kamis, 30 Agustus 2018.
"Karena sangat tergantung dengan itu. Kan kita UU No 23/2007 sebagai operator. Kalau treknya sudah disediakan pemerintah, maka siap," tandasnya.
Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), termasuk Provinsi Lampung, ditargetkan menjadi salah satu lokasi pengembangan kereta pariwisata.
Baca: Begini Keseruan Naik Kereta Wisata dengan Jalur Terdalam di Dunia
"Sumbagsel itu, termasuk Lampung, akan menjadi bagian target kita untuk pengembangan berikutnya, karena prospeknya bagus," kata Direktur Utama PT Kereta Api Pariwisata Toto Suryoni dalam Forum Group Discussion dan Media Gathering PT KAI Divre IV di Grand Elty Krakatoa, Kalianda, Lampung Selatan, Kamis, 30 Agustus 2018.
Alasannya, kata Toto, kereta wisata sangat erat hubungannya dengan destinasi wisata. Kalau tidak ada destinasi wisata di wilayah tersebut, pengembangan kereta wisata kurang tepat.
"Kalau kita lihat di Lampung ini cukup potensi destinasi wisatanya. Sehingga untuk pengembangan kereta wisata ke depannya saya kira sangat bagus," ungkapnya.
Toto menjelaskan, kunjungannya ke Lampung juga dalam rangka memperkenalkan kereta wisata kepada masyarakat. "Ya siapa tahu berminat untuk menggunakan jasa kereta wisata yang saat ini masih ada di Pulau Jawa," jelasnya.
"Siapa tahu masyarakat Lampung saat akan melakukan travelling ke Pulau Jawa memilih untuk menggunakan kereta wisata," sambungnya.
Baca: Banyak Destinasi Wisata, Lampung Dilirik PT Kereta Api Pariwisata
Toto membeberkan kelebihan kereta wisata jika dibandingkan dengan kereta biasa. Kereta wisata menawarkan layanan yang lebih dibandingkan kereta konvensional.
"Kita ingin berikan layanan lebih. Kalau kereta biasa hanya bawa penumpang dari satu titik ke titik yang lain. Nah, kalau dengan kereta wisata ini, selama dalam perjalanan bisa mendapatkan pengalaman yang berbeda, sehingga orang tidak bosan selama dalam perjalanan," papar Toto.
Menurut dia, respons masyarakat terhadap keberadaan kereta wisata cukup bagus, baik perorangan maupun rombongan (carter). Untuk mencarter kereta wisata, konsumen bisa menghubungi PT Kereta Api Pariwisata di Stasiun Gambir, Jakarta.
"Sedangkan untuk perorangan bisa melalui minimarket, saluran pemesanan online lainnya, dan di KAI Access. Misalkan masyarakat Lampung yang mau ke Bandung menggunakan kereta wisata, bisa pesan di Stasiun Tanjungkarang atau minimarket yang ada di seputaran Bandar Lampung," terangnya.
Harga tiket kereta pariwisata rute Jakarta-Bandung Rp 250 ribu. Sedangkan tujuan Jakarta-Semarang mulai dari Rp 400 ribuan.
---> Jangan lupa subscribe Channel YouTube Tribun Lampung News Video