Ustaz Abdul Somad Dapat Ancaman dan Persekusi, Ketua PBNU Marsudi Syuhud Minta UAS Introspeksi Diri
Akhirnya Ketua PBNU, Marsudi Syuhud menanggapi kabar persekusi terhadap Ustaz Abdul Somad.
Penulis: Teguh Prasetyo | Editor: Teguh Prasetyo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Akhirnya Ketua PBNU, Marsudi Syuhud menanggapi kabar persekusi terhadap Ustaz Abdul Somad.
Marsudi Syuhud menyarankan Ustaz Abdul Somad untuk mengintrospeksi, dan mengevaluasi diri mengenai apa yang telah mengakibatkan dirinya mendapat ancaman.
Baca: Permintaan Ustaz Abdul Somad Sebelum Mengisi Ceramah
Hal itu diungkapkan Marsudi saat menjadi tamu di acara Dua Sisi, yang tayang di tvOne pada Rabu 5 September 2018.
“Kalau masalahnya dulu pernah mengikuti HTI, tinggal dijelaskan selesai, masyarakat tidak akan salah paham,” ujar Marsudi.
Marsudi Syuhud mengungkapkan bahwa Ustaz Abdul Somad dulu merupakan pengurus NU wilayah Riau, sehingga tidak ada masalah saat NU mengundang Ustaz Abdul Somad.
Marsudi Syuhud menyebutkan banyak kabar mengenai persekusi, jangan sampai hanya berupa playing victim.
“Jangan sampai ada modus playing victim,” ujar Marsudi.
Baca: Ustaz Abdul Somad Batalkan Ceramah Karena Ada Ancaman, Begini Reaksi Wapres Jusuf Kalla
Akan tetapi, Marsudi menegaskan jika Ustaz Abdul Somad tidak sedang berpura-pura menjadi korban, melainkan kasus lain yang pernah terjadi.
Komandan Densus 88 GP Anshor, Nuruzzaman juga turut menanggapi mengenai ancaman terhadap Ustaz Abdul Somad.
Nuruzzaman mengatakan jika tidak ada penolakan yang dilakukan oleh Anshor dan Banzer di Jepara.
“Anshor meminta kepada aparat kepolisian untuk memonitor Ustaz Abdul Somad dalam kegiatan dakwahnya karena khawatir ada organisasi gelap yang menunggangi,” ungkap Nuruzzaman.
Nuruzzaman juga menegaskan bahwa pihak Anshor hanya melarang adanya simbol, yel-yel, dan semua yang berhubungan dengan HTI.
Sebelumnya, Ustaz Abdul Somad telah membatalkan kegiatan ceramahnya di beberapa daerah di Pulau Jawa.
Hal itu dikarenakan Ustaz Abdul Somad mendapatkan ancaman, dan intimidasi dari beberapa pihak.
Baca: Ustaz Abdul Somad Dapat Ancaman hingga Batalkan Ceramah di Daerah, Begini Komentar Sudjiwo Tedjo
Sebelumnya ustaz yang sempat digandang-gadang bakalan menjadi Calon Wakil Presiden dari Prabowo Subianto berdasarkan ijtima ulama ini membatalkan janji berceramah di beberapa daerah karena ia merasa mendapat ancaman dan intimidasi.
Pembatalan ini dia sampaikan melalui akun media sosialnya @ustazabdulsomad, Minggu 2 September 2018 malam.
Ustaz Abdul Somad menulis pengumumnya pembatalannya seperti ini :
Beberapa ancaman, intimidasi, pembatalan, dan lain-lain terhadap taushiyah di beberapa daerah seperti Grobogan, Kudus, Jepara, dan Semarang.
Beban panitia yang semakin berat.
Kondisi psikologis Jamaah dan saya sendiri.
Maka saya membatalkan beberapa janji di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta :
1.September di Malang, Solo, Boyolali, Jombang, Kediri.
2.Oktober di Yogyakarta.
3. Desember janji dengan Ustadz Zulfikar di daerah Jawa Timur.
Mohon maaf atas keadaan ini,harap dimaklumi, dan mohon doakan selalu.

Baca: Ustaz Abdul Somad Dapat Ancaman, Para Tokoh Lontarkan Pernyataan Keras
Berbagai komentar pun meluncur terhadap pengumuman dari UAS tersebut.
@fadhilarahmarp menulis 'Semangat UAS semoga Allah selalu mempermudah jalan dakwahmu .'
@nadiaalcharissini menulis 'ustad kerumah saya aja, yg menghambat tak kasih sambel bikinan mertua saya, ... semoga Allah selalu menjaga dan melindungimu my UAS'.
@ardie_wirasatriadji menulis 'Semangat terus tuan guru,,, semoga ALLAH selalu melindungi dan menjaga setiap tuan guru, di setiap perjalanan dakwah tuan guru, aaminnn YA RABB'.
@yediirawan_ menulis 'Masya Allah tuan guru. Semoga senantiasa sehat'.

Baca: Terungkap! Alasan Ustaz Abdul Somad Batalkan Tausiyah di Sejumlah Daerah di Indonesia
Sebelumnya sejumlah orang yang dekat dengan Capres Prabowo Subianto memang menghadapi penolakan di berbagai daerah.
Seperti Rocky Gerung dan Ratna Sarumpaet yang mengalami penolakan saat hendak menjadi narasumber di sebuah diskusi di Palembang.
Bahkan Rocky Gerung dan Ratna Sarumpaet hanya dibolehkan 3 jam berada di Palembang, dan harus angkat kaki.
Namun, Rocky Gerung sempat memperlihatkan kebodohan berpikir polisi yang berbicara kepadanya.
Hal itu terungkap dalam sebuah video di youtube berjudul 'DITOLAK DI PALEMBANG, BEGINI TANGGAPAN CERDAS ROCKY GERUNG' yang diunggah akun ROCKY GERUNG.
Rocky menyampaikan bahwa tidak setuju dengan pendapat dia.
Kemudian Rocky Gerung menjelaskan dia yang dimaksud adalah Polisi yang bilang kepadanya dengan kalimat 'kami mesti melindungi orang yang tidak setuju dengan pendapat anda'.
Rocky Gerung pun berargumen bahwa negara harus melindungi pendapat semua orang.
"Ngaco aja, negara tidak melindungi pendapat siapapun. Yang dilindungi negara adalah hak untuk berpendapat. Jadi yang dilindungi adalah haknya, bukan pendapatnya. Negara ngga ada urusan dengan pendapat orang. Itu urusan dengan Tuhan, keluarga dan ilmu pengetahuan. Jadi yang dilindungi negara adalah hak untuk berpendapat, bukan pendapatnya," terang Rocky Gerung.
Rocky juga menjelaskan bahwa ada perbedaan jelas dan tegas antara pendapat dan hak.
"Pendapat itu bisa diuji, seperti diuji di ruang diskusi. Tapi hak itu tidak bisa diuji, karena hak itu melekat pada warga negara dan dilindungi oleh konstitusi. Jadi ngapain melindungi hak. Boleh ngga menguji hak, boleh, kemana, ke mahkamah konstitusi. Itu jalan pikiran. Nah sekarang orang menghambat hak untuk berpendapat. Hak berpendapat itu konstitusional. Orang menghambat hak konstitusional yang mesti ditangkap itu yang menghambat, bukan si pemilik hak. Kita kadang kala bodoh karena kurang makan mpek- mpek," ujar Rocky Gerung.
Baca: Batal Isi Taushiyah karena Ancaman, Ustaz Abdul Somad Minta Maaf dan Mohon Doanya
Tak hanya Rocky Gerung dan Ratna Sarumpaet lainnya, orang dekat Capres Prabowo Subianto yang mendapat penolakan lainnya adalah Ahmad Dhani dan Neno Warisman.
Ahmad Dhani ditolak di Surabaya, sementara Neno Warisman ditolak di Riau.
Bahkan Ahmad Dhani pun kini keanggotaannya di Banser sebagai anggota kehormatan pun sudah dicopot langsung oleh Ketua GP Ansor, Gus Yaqut.
Keanggotaan itu dicabut oleh Gus Yaqut saat Ahmad Dhani terlibat debat panas dengan Gus Yaqut di acara Kompas TV.
Ketika itu keduanya berdebat terkait HTI dan Pancasila, dari situlah kemudian Gus Yaqut mencabut status anggota kehormatan Ahmad Dhani. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul : Marsudi Syuhud Sarankan Ustaz Abdul Somad Instrospeksi terkait Ancaman yang Didapatkannya
---> Jangan lupa subscribe Channel YouTube Tribun Lampung News Video