Rupiah Melemah, Eksportir Kopi dan Lada Lampung Juga Terpuruk, Ini Penyebabnya

Alih-alih mereguk keuntungan besar, eksportir Lampung justru mengeluhkan turunnya jumlah produk yang diekspor.

Editor: Safruddin
Istimewa
Biji Kopi Robusta 

Hal ini karena fluktuasi harga komoditas agro tidak sedinamis produk manufaktur.

Selain itu, perubahan harga di pasar ekspor mengacu kepada kontrak kerja dengan jangka cukup panjang.

Sehingga, pergerakan kurs sebagaimana yang digunakan dalam perdagangan komoditas agro relatif lambat.

Ia menambahkan, PTPN VII mengusahakan empat komoditas yakni kelapa sawit, karet, gula, dan teh.

Dari empat komoditas itu, karet adalah produk dominan membidik pasar ekspor sedangkan kelapa sawit dan teh, meskipun diproyeksikan untuk ekspor, tetapi pasar lokal masih banyak menyerap produksi dari PTPN VII.

Sementara gula pasir, semuanya untuk memenuhi pasar lokal.

"Oleh karena itu, penguatan dolar terhadap rupiah yang terjadi saat ini tidak secara signifikan menambah nilai pendapatan pada komoditas karet PTPN VII. Sebab, saat kurs dolar meningkat tapi harga karet melemah," imbuh dia.(*)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved