Jejak Erick Thohir di Lampung Tengah: dari Keluarga Miskin Teddy Thohir hingga Menjelma Konglomerat
Teddy juga menghabiskan masa remajanya di Lampung Tengah. Semasa kecil, Teddy ternyata berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Erick Thohir telah resmi ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Erick Thohir lebih dikenal publik sebagai seorang pengusaha sukses.
Bisnisnya tersebar di banyak bidang, ada keuangan, olahraga, hiburan hingga media.
Baca: Polisi Berteriak, 5 Pemotor Lawan Arus Langsung Disergap Pasukan Brimob hingga Jadi Begini
Tapi tak banyak yang tahu, Erick Thohir ternyata berdarah Lampung.
Ayahnya adalah Mochamad Thohir, yang lebih dikenal dengan Teddy Thohir, lahir pada 5 Maret 1935 di Gunung Sugih, Lampung Tengah.
Teddy juga menghabiskan masa remajanya di Lampung Tengah.
Semasa kecil, Teddy ternyata berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Selepas lulus SMP, Teddy pernah merantau ke Solo, Jawa Tengah untuk melanjutkan sekolah SMA.
Setelah itu dia merantau ke Jakarta dan meniti karier usahanya di Metropolitan hingga bertemu dengan wanita pujaan hati yang kemudian dinikahinya, yakni Edna.
Baca: Pernah Ketahuan, Oknum Polisi Lampung Tengah Masih Saja Lakukan Pungli Pembuatan SIM
Teddy Thohir termasuk perintis dan pemegang saham Grup Astra. Berbagai posisi penting pernah dia pegang di Grup Astra.
Teddy Thohir juga mendirikan perusahaan keluarga di bawah bendera PT Trinugraha Thohir (TNT Group). Perusahaan ini antara lain berinvestasi di bidang sumber daya alam, properti, otomotif, media, dan restoran.
Di bisnis sumber daya alam, TNT tercatat sebagai pemegang saham Adaro Energy dan Surya Eka Perkasa. Di bisnis restoran, TNT antara lain tercatat sebagai pemegang saham operator jaringan restoran Hanamasa di indonesia.
Dari pernikahannya dengan Edna Thohir, Teddy memiliki tiga anak. Mereka adalah Hireka Vitaya, Garibaldi Thohir dan Erick Thohir.
Ibarat buah jatuh tak jauh dari pohonnya, anak-anak Teddy kini tercatat sebagai taipan besar di Tanah Air. Boy Thohir membangun kerajaan bisnis Grup Adaro. Sementara Erick Thohir membangun imperium Grup Mahaka.
Baca: Pendaftaran CPNS 2018 Dibuka 19 September, Catat 14 Lokasi Tes di Lampung
Jejak Erick
Erick Thohir yang lahir pada 30 Mei 1970, menyelesaikan pendidikan sarjananya di Glendale University.
Pada 1993, Erick lulus program Master untuk Bisnis Administrasi dari Universitas Nasional California, Amerika Serikat.
Erick kemudian mendirikan Mahaka Group dan sukses menjadi pengusaha ternama Indonesia.
Erick menikah dengan Elizabeth Tjandra.
Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai 4 anak, yakni Mahatma Arfala Thohir, Mahendra Agakhan Thohir, Makayla Amadia Thohir, dan Magisha Afryea Thohir.
Elizabeth ternyata sosok yang berparas cantik.
Namun, foto-fotonya agak sulit ditemukan di dunia maya.
Berdasarkan penulusan Tribun-Timur.com, hanya ada 2 foto Elizabeth bersama suaminya yang berhasil ditemukan.



Ketua Tim Pemenangan
Erick Thohir (48) resmi menjabat Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dalam Pilpres pada tahun 2019.
Sementara, Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla ditunjuk menjadi Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Jokowi dan Ma'ruf.
Eric sebelumnya menjabat Ketua Komite Penyelenggara Asian Games Indonesia (INASGOC).
Hal itu disampaikan Jokowi dalam jumpa pers di posko kubu Jokowi dan Ma'ruf di Jalan Cemara (Posko Cemara), Menteng, Jakarta, Jumat (7/9/2018).
"Ketua Tim Kampamye Nasional adalah Bapak Erick Thohir," ujar Jokowi sebagaimana dilansir Kompas.com.
Jokowi mengatakan, keputusan itu diambil setelah dirinya berkomunikasi dengan Ma'ruf, ketua umum dan sekretaris jenderal partai politik pengusung dan pendukung, relawan dan banyak tokoh.
Ikut hadir para sekretaris jenderal partai pengusung dan pendukung Jokowi-Ma'ruf.
Mereka kompak mengenakan kemeja putih. Kubu Jokowi-Ma'ruf sebelumnya sudah menyerahkan struktur tim kampanye kepada KPU.
Namun, saat itu belum tercantum ketua tim.
Sesuai dengan aturan dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, hingga satu hari jelang pelaksanaan kampanye, atau 22 September 2018, tim kampanye maupun juru kampanye masih bisa direvisi.
Sesuai dengan aturan yang tercantum dalam Undang-undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, hingga satu hari jelang pelaksanaan kampanye, atau 22 September 2018, tim kampanye maupun juru kampanye masih bisa direvisi.
Sandiaga Uno Khawatir
Calon Wakil Presiden, Sandiaga Uno mengaku khawatir terhadap Erick yang menjadi ketua Tim Kampanye Nasional kubu lawannya.
Kekhawatiran Sandi, sapaan Sandiaga, terkhusus pada hubungan pertemanannya dengan Erick sudah terjalin sejak masa kuliah.
Apalagi, istri dan anak-anak mereka juga sudah saling berteman.
"Ya tentu secara jujur khawatir, ini pertemanan, secara ril pasti kita khawatir bahwa anak-anak kita terutama istri, saya pasti khawatir, tapi saya pastikan bahwa ini bukan tentang Sandi dan Erick, tapi ini tentang Indonesia, ini tentang masyarakat Indonesia inginkan," ujar Sandiaga, di kawasan Melawai, Jakarta Selatan, Kamis (6/9).
Menurutnya, Erick merupakan teman main basket sejak dulu.
Keduanya pernah sama-sama di Indonesia Muda, kemudian sudah bersahabat sejak masih duduk di sekolah dasar, sekolah menengah Ppertama, hingga sekolah menengah atas.
"Bersahabat waktu kuliah, membangun usaha sama-sama. Istri kita arisan bareng, istri kita pengajian bareng, anak-anak kita masih bersahabat sampai sekarang," ungkapnya.
Sandi sebagai sahabat menyarankan Erick untuk tetap menjadi pengusaha ketimbang terjun ke dalam dunia politik.
Sandi pun sebelumnya meyakini Erick akan menolak jika dipilih oleh pihak Jokowi-Ma'ruf Amin menjadi ketua tim sukses.
"Kalau boleh milih pasti dia enggak bakal mau, karna dia lebih mudah untuk mengurus usahanya, tidak membabani sebagi political expose person (PEP)," ujarnya.
"Kalau ketua tim pasti jadi PEP, pasti dia akan sangat berat sebagai pengusaha dan Erick membawahi ribuan pegawai juga, jadi bagi saya, saya sangat mengerti posisi beliau," sambungnya.
Meski demikian, Sandiaga mengapresiasi dan memberikan selamat apabila Erick Tohir sudah dipastikan manjadi ketua tim kemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Tapi, sekali lagi ini bukan tentang Erick dan Sandi, tapi tentang Indonesia, Indoneaia yang diinginkan, Indonesia yang lebih bergerak, lapangan kerja yang tercipta, dan biaya hidup yang terjangkau," ujar Sandiaga.(*)